Bandung (Leadernusantara.com) – Secara berkelanjutan Bio Farma induk Holding BUMNN Farmasi senantiasa menjaga hubungan dengan masyarakat, agar kehadiran Bio Farma selalu dirasakan oleh masyarakat, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Program community development dan creating share value (CSV), Bio Farma membina 80 peternak generasi milenial yang berasal dari 3 kelompok ternak, di desa Mandalamukti, Ciptagumati, dan Cipada Kabupaten Bandung Barat, melalui program Social Enter preneruship Peternak Milenial agar ekonominya kedepan tumbuh dan berkembang.
CSV yang dilakukan oleh Bio Farma mengintegrasikan isu tantangan masyarakat ke suatu kegiatan pendampingan, hingga dapat penciptaan nilai ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Hal ini dituangkan dalam kegiatan TJSL, melalui Program Re-grass & Sustainability Village.
Permasalahan yang teridentifikasi oleh Bio Farma, para peternak kesulitan mendapatkan rumput untuk pakan ternak hingga harus mencari ke luar kota, tentunya akan berpengaruh terhadap biaya operasional pemeliharaan, hingga berpengaruh kualitas peternakan dan kuantitas yang dihasilkan.
Peternak milenial merupakan potensi yang dikembangkan Bio Farma sehingga dapat menjadi roda penggerak ekonomi peternak melenial dalam pengembangan kapasitas dan kapabilitas masyarakat bidang peternakan di wilayahnyaterbina secara maksimal sesuai harapan bangsa kedepan.
Dengan menekankan kepada aspek identifikasi, pengembangan potensi local, pemanfaatan sumberdaya manusia sebagai unsur penting dalam keberlanjutan sesuai program yang dikembangkan, isu dan potensi yang terus bisa dikembangkan yang pada akhirnya pengembangan Program Re-Grass & Sustainability Village.
Hal ini di implementasikan di Desa Mandalamukti dapat disebarluaskan kembali oleh Kelompok Ternak Domba & Kambing Azkia Raya kepada Kelompok Ternak, Domba Bale Sawargi Desa Cipada Kecamatan Cikalong Wetan, dan Kelompok Ternak Domba Panglipur Galih Desa Ciptagumati Kecamatan Cikalong Wetan.
Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir menyampaikan, bahwa Bio Farma menggunakan skema ABCG (Academy, Business, Community, Government) untuk menciptakan sinergitas atau implementasi program yang tepat sasaran juga berkelanjutan, sebutnya kepada awak media ini, 13 Januari 2023.
Selain melibatkan kelompok masyarakat, juga melibatkan Dinas Peternakan, Universitas Padjajaran dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai mitra kerja startegis dalam hal pengembangan Program penanaman rumput, sehingga mampu menciptakan rumput yang memiliki kandungan nutrisi tinggi, Sesuai kebutuhan peternak mampu meningkatkan nilai ekonomi, pendidikan, lingkungan dan sosial yang lebih seimbang, ucap Honesti.
Selanjutnya, apabila peternak telah mandiri dalam pakan ternak, maka akan memiliki waktu luang dikarenakan waktu untuk mencari pakan sudah tidak lama dan dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kegiatan perekonomian baru, jelasnya.
“Kegiatan perekonomian baru tersebut dapat menjadi diversifikasi produk sebagai dampak positif dari program Re-Grass & Sustainability Village bagi masyarakat” tambah Honesti.
Kepada Divisi TJSL, Tjut Vina Irianti menyampaikan bahwa selain memberikan berbagai pelatihan dalam perbaikan kualitas hewan ternak, Bio Farma juga melakukan community development agar peternak milenial binaan, Bio Farma mampu bersaing di era 4.0.
“Kami juga memberikan pembinaan dalam aspek pengelolaan media sosial dan pemanfaatan E-commerce, sehingga para peternak milenial, selain memilki kemampuan beternak juga dapat memaksimalkan penggunan digital sebagai sarana dalam peningkatan promosi dan penjualan”. Tuturnya lagi
“Hal itu tentunya memberikan manfaat edukasi sehingga dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat khususnya generasi milenial lainnya”ungkap Tjut Vina.
Bio Farma memperkenalkan konsep Business to Business kepada peternak milenial yang merupakan “agent of change” didesanya, sehingga mereka memiliki kemampuan bernegosisasi yang baik. Pakan hewan ternak yang berkualitas menghasilkan hewan yang memiliki daya jual yang baik, lanjutnya.
Saat ini Peternak Milenial sudah mulai menemukan partner bisnis, yaitu UMKM yang bergerak dibidang usaha jual beli ternak domba serta kuliner, tutup Tjut Vina Irianti. (Jeff)
Discussion about this post