Batam (leadernusantara.com) – Masih menjadi persoalan seriaus pelayanan kesehatan bagi yang memiliki Kartu Indonesia Sehat, (KIS) seperti yang dialami Ayu Zahra, 50 tahun warga, Kavling Punggur, Kecamatan Nongsa, kelurahan Kabil, harus mengurut dada karena Kecawa terhadap pelayanan Puskesmas yang ada diwilayahnya.
Bagaimana tidak beliau sebagai pemegang kartu indenesia sehat (KIS) yang didengung- dengungkan Presiden Jokowi Dodo untuk berobat Gratis bagi keluarga yang tidak mampu, namun pada kenyataannya seperti yang dialami Ayu Zahara tidak bisa dipergunakan untuk berobat gratis, dengan alasan Puskesmas setempat,
Bahwa kartu KIS yang dipegang Ayu, diklim menunggak alias tidak dibayar, sehingga Puskesmas enggan untuk melayani Ayu untuk berobat, sebut Ayu, kepada awak media ini ditempat kediamannya, kavling Punggur pada Kamis tanggal 23 Januari 2020.
Ayu sangat kecewa karena tidak dapat pelayanan unutuk berobat di Puskesmas yang tidak jauh dari tempat kediamannya dengan menggunakan Kartu KIS yang dimilikinya, padahal tadinya Ayu sangat berharap bisa berobat memakai Kartu Indoenesia sehat, namun apa daya harapan Ayu sirna bagaikan ditelan bumi, pada saat itu.
Sebagai mana kita ketahui bersama semboyan Presiden Repoblik Indonesia Jokowi Dodo, pada saat sebelum Pilpres yang lalu, “Kesehatan, Anda tidak perlu galau cukup dengan Kartu KIS” dengan semboyan tersebut menarik simpati rakyat untuk memilih sebagai Presiden yang ke Dua kalinya, dengan harapan bisa berobat gratis bagi keluarga yang tidak mampu.
Kini mungkin karena Jokowi sudah terpilih lagi sebagai presiden yang dua kali Priode, sehingga mungkin pihak puskesmas tersebut menganggap sekarang, Kartu Indonesia Sehat (KIS) program unggulan Joko Widodo tersebut tidak lagi dibutuhkan, karena Jokowi sudah jadi Presiden lagi.
Ayu, disebut oleh pihak Puskesmas setempat, mengalami sakit usus bengkak, membutuhkan rujukan kerumah sakit umum Embung Fatimah ( RSUD) kota Batam,
Namun terkendala karena Kartu KIS milik Ayu di klim menunggak harus dibayar sebesar RP 900.000, pinta
pihak Puskesmas kepada Ayu, bila Ayu dudah melunasinya maka pihak Puskesmas Kapling Kabil, akan memberikan surat rujukan, untuk berobat kerumah sakit Embung Fatimah Kota Batam, kata Ayu.
Sebagai keluarga kurang mampu, Ayu mengatakan, “jangan untuk membayar tunggukan Rp 900.000, untuk makan kami aja susah’ pak.” Sebutnya lirih.
Yang menjadi tanda tanya bagi Ayu, kenapa orang lain pemegang KIS bisa berobat Gratis, padahal kartu KIS nya sama dengan KIS yang saya miliki. Seperti saudara saya memiliki KIS bisa berobat gratis. Padahal pengurusannya sama-sama melalui pengajuan prangkat RT – RW, juga, tapi KIS saya harus bayar, sementara saudara saya itu tidak bayar alias gratis,” heran Ayu.
Hendriyanto, Bang HY sapaannya, salahseorang tokoh Politik dikota Batam/ Propinsi Kepri, mengatakan “sangat heran dengan Kartu Indonesia sehat Program Pemerintah Pusat itu,
Kenapa bisa berbeda- beda, yang satu digunakan untuk berobat gratis, yang satunya, kok mesti bayar, semestinya kartu yang sama, tentu tidak dibedakan juga, harus bisa digunakan untuk berobat geratis, karena pemerintah membuat kartu indonesia sehat itu, seingat saya yang berhak memegang kartu KIS, keluarga yang tidak mampu, kalau disebut keluarga takmampu tentu dipastikan mereka tidak sanggup bayar.” ungkapnya.
Sampai berita ini dipostingkan awak media ini belum berhasil mengkonfirmasi pihak puskesmas tersebut. (taherman)
Discussion about this post