OLEH : HAZRIANI, S. Pi
Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Natuna
Mengelola sampah rumah tangga adalah salah satu wujud rasa syukur kita kepada Allah atas penciptaan siklus hidup yang sempurna, tidak ada sesuatu di dunia ini yang tidak bermanfaat, sekalipun di anggap sampah.
Sampah adalah benda yang sangat remeh, dianggap barang yang tidak berguna dan harus di buang. Namun sebenarnya sampah tidak akan pernah muncul dengan sendirinya. Sampah ada karena ada sisa konsumsi, selama belum di konsumsi tidak pernah dikatakan sampah. Sampah yang terlanjur ada akibat pola konsumsi rumah tangga yang menyisakan banyak makanan dan tidak habis merupakan sampah organik yang masih bisa terurai secara alami, dan dapat di manfaatkan menjadi kompos.
Berikut langkah-langkah pengomposan sampah organic rumah tangga dengan bantuan Effective Microorganism 4 (lebih dikenal dengan EM4 atau EM) untuk mempercepat prosesnya.
1. Alat yang di gunakan dalam pengomposan
Ember/ Drum, biopri sebagai komposter (Sesuai kebutuhan dan luas lahan)
2. Bahan dalam pembuatan kompos
Sisa sayuran, kulit buah / buah busuk dan makanan matang serta sisa hewani (ikan, daging, ayam) Em4 (Effektive Microorganism) sebagai Bioaktivator, Air cucian beras gula merah (encerkan dengan sedikit air, di rebus sebentar)
a. Cara Mengaktifkan Em4
1. Em4 sebagai bioactivator di aktifkan terlebih dahulu dengan menambahkan air cucian beras ke dalam botol air mineral sebanyak ¾ botol dan gula merah yang sudah di encerkan 3 atau 4 tutup botol serta Em4 sebanyak 3 tutup botol sebagai biang lalu diaduk dan di diamkan selama 4 hari, setiap hari di buka tutup botolnya agar tidak terjasdi penumpukan gas hasil metabolisme.
2. Setelah 4 hari Em4 yang sudah aktif bisa langsung di gunakan untuk membantu proses pengomposan. Proses mengaktifkan Em4 harus berlanjut mengingat persediaan Em4 aktif harus tersedia setiap hari.
b. Proses Pengomposan, 1. Wadah komposter, Wadah atau komposter dari ember / tong bisa di lubangi seluruh bagian bawahnya agar air lindi dapat keluar sebagai kompos cair. Komposter ini bisa di letakkan / di benamkan sebagian ke dalam tanah. Bisa juga menggunakan keran atau selag untuk memanen kompos cair. Komposter ini untuk sampah rumah tangga berupa dedaunan, sisa sayuran, kulit buah/ buah busuk. Dan sisa konsumsi. Sedangkan makanan matang dan sisa hewani yang terlalu banyak bisa kita masukkan kedalam lubang yang di gali sebagai biofori.
2. Siapkan sampah organic seperti sisa sayuran, kulit buah / buah busuk, sisa konsumsi dari rumah tangga.
3. Masukkan sampah ke tong atau komposter, lalu tambahkan Em4 yang sudah aktif, tutup rapat komposter. Setiap penambahan sampah, selalu kita ikuti dengan penyiraman atau pemberian Em4 aktif.
4. Bila komposter sudah penuh, kita tambahkan Em4 aktif dan di diamkan dalam keadaan tertutup sampai kompos masak selama 1 sampai 1,5 bulan (bisa kita tambahkan tanah dan pupuk kandang di dalam komposter).
5. Kita berpindah pada komposter yang lain untuk melakukan hal yang sama sampai komposter berikutnya penuh lagi.
c. Permasalahan dan solusi dalam pengelolaan sampah organic
Permasalahan yang biasa timbul dalam pengomposan sampah organic rumah tangga adalah adanya belatung dan bau disebabkan oleh kurangnya udara dan terlalu banyak organic hewani. Solusi yang dapat di lakukan bisa menambahkan bahan organic daun daunan kering serta menambahkan bioaktivator Em4 aktif. Tidak perlu khawatir dengan adanya belatung karena sebagai pengurai
Air cucian beras, gula merah / bisa di ganti susu kadaluarsa untuk mengaktifkan EM4
Sampah Organik Rumah Tangga
Komposter yang telah di isi sampah sayur, sisa konsumsi rumah tangga
Komposter skala rumah Tangga
Fhoto : Kampung Iklim Angrek Tanjung Pinang
Discussion about this post