Tanjungpinang (leadernusantara.com) – Pejabat Walikota Tanjungpinang Hasan gelar yang disingkat Ngopi (Ngobrol Pagi)u dengan para insan PERS, pada 2 Oktober 2023 di Aula Sultan Badrul Alamsyah lantai tiga kantor Walikota Tanjungpinang di Senggarang, dihadiri puluhan pemilik media Elektronik, cetak dan Online.
Pada acara tersebut dihadiri Pj Walikota Hasan dan sejumlah kepala Dinas serta sejumlah Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika dilingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang, juga sejumlah Pemilik Media, redaksi, serta para Wartawan yang memenuhi ruangan Aula Sultan Badrul Alamsyah terlihat penuh semangat.
Acara diawali dengan pembacaan Do,a, dilanjutkan pemaparan Pj Walikota Tanjungpinang terkait tugas dan tanggung jawabnya sebagai PJ Walikota dalam melanjutkan pembangunan daerah Kota Tanjungpinang sebagai Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau, yang diamanahkan kepadanya, sebut Hasan.
Hasan juga mengatakan bahwa dirinya bekerjasama dengan SKPD melakukan pendataan pembangunan, dimana tatakelola yang dianggap kurang tepat akan di evaluasi. PJ Walikota juga harus menutaskan Pemilu dan Pilkada serentak akan dilaksanakan pada tahun 2004 sesuai amanah Presiden RI, jelasnya.
Kemudian Hsan juga meminta agar para teman-teman Pers dapat memberikan masukan, saran dan keritikan serta mengontrol jalannya pemerintahan kota Tanjungpinang dalam pembangunan daerah, agar pembangunan berjalan dengan baik, kata Hasan yang juga merupakan Kadis Kominfo Provinsi Kepri.
Ditambahkan Hasan, dirinya yakin tanpa bantuan dari para Insan Pers untuk mengawasi jalanya pemerintahan dalam melaksanakan membangun, maka mungkin dapat diyakini pembangunan tidak berjalan maksimal, sesuai harapan kita bersama, maka dukungan Pers sangat dibutuhkan, kata Hasan.
Dalam kesempatan itu juga Hasan memberikan kesempatan seksi tanya jawab dengan para Insan Pers, sejumlah wartawan meminta pemerintahan Kota Tanjungpinang dibawah komando Hasan, agar dapat terbuka dengan rekan-rekan media dalam memberikan informasi untuk dapat di publikasikan.
Seperti Arianto Pandiangan pimpinan media Sempena, meminta PJ Walikota Tanjungpinang Hasan bersama dengan SKPD nya, agar dapat menjolok anggaran APBN untuk membangun Tanjungpinang sebagai Ibu Kota Provinsi Kepri, selama ini terlihat Kota Tanjungpinang bagaikan mati suri, tidak terlihat kemajuan pembangunan Kota Tanjungpinang yang menarik, kata Arianto.
Begitu juga dengan pimpinang media Leadernusantara.com Sudirman, meminta PJ Walikota Tanjungpinang Hasan S.Sos, untuk mengevaluasi kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang setiap tahunnya hanya menguras miliaran APBD Kota Tanjungpinang, namun hasilnya tidak sesuai harapan masyarakat, sebutnya.
Sudirman juga mengatakan dalam tatakelola pasar maupun pengelolaan Pusat Jajanan kuliner (PUjasera) di Kota Tanjungpianag yang di kelola oleh BUMD, banyak keluhan dari para pelaku usaha Kuliner tentang kebersihan, maupun tatakelolanya, kata sumber media ini kepada Sudirman yang disampaikannya kepada PJ Walikota Tanjungpinang pada kesempatan itu.
Seperti akau Potong lembu yang dikelola oleh BUMD Tanjungpinang, dicanangkan pemko Tanjungpinang sebagai Ikon Kota Tanjungpinang sebagai pusat jajanan selera, namanya cukup dikenal diluar daerah maupun dari Negara tetangga, seperti warga Singpura dan Malaysia ke Tanjungpinang tetap mampir di Akau Potong Lembu.
Namun sangat disayangkan belakangan ini pengunjung Kota Tanjungpinang tidak lagi ke Akau Potong Lembu, karena kebersihan kurang maksimal, seperti drainase menimbulkan aroma tidak sedap, sehingga akau menjadi sepi, para pedagang yang ada di Akau Potong Lembu mengeluh, karena Sepi pengunjung.
Pada hal menurut sejumlah pedagang, iuran ristribusi dipungut oleh petugas BUMD setiap malamnya kepada pedagang, tetapi pedagang tidak mendapat perhatian dari BUMD, seperti dibidang kenyamanan dan kelayakan berdagang dan tempat parkir kendraan pengunjung juga semberaut, keluh pedagang.
Terkait hal itu semua PJ Walikota Tanjungpinang Hasan mengatakan kepada awak media ini, dalam waktu dekat ini, akan memanggil Direktur BUMD untuk dilakuka evaluasi agar ada perbaikan dimana kelemahan dan kekurangannya dalam mengelola pasar maupun Pujasera, kata hasan tampak serius.(*)
Discussion about this post