Tanjungpinang, (Leadernusantara.com) Malang nian nasip Rahmad bersama teman-temannya, berniat ingin cari pahala dengan membangunkan orang untuk makan sahur yang akan menunaikan ibadah puasa pada bulan ramadhan, pada 23 Mret 2024 sekira pukul 04.00 WIB, dihadang dan dipukul segerombolan orang tak dikenalinya.
Atas tindakan segerombolan orang yang tidak dikenal tersebut, memukul Rahmad dan teman-temannya hingga mengakibatkan luka dan memar di wajah Rahmad dan sejumlah temanya, bagian badan dan hidung hingga mengeluarkan darah termasuk sipeker penegras suaran milik Rahmad di bawa kabur oleh segerombolang tak dikenal tersebut.
Rahmad terpaksa pasrah karena kalah personil dengan segerombolan orang yang tak dikenal hingga belasan orang, sedangkan Rahmad dan kawan-kawannya hanya beberapa orang saja. Akhirnya Rahmad merasa tidak terima atas perlakuan segelrombolan orang tersebut, terhadap dirinya yang mengalami luka memar.
Maka Rahmat bersama teman-temannya melaporkan persitiwa yang dialaminya ke Polres Tanjungpinang. Adapun laporan polisi yang tertera pada berita di media ini, No. STTLP/45/III/2024/SPKT/POLRESTA TANJUNGPINANG/POLDA KEPULAUAN RIAU.
Menurut keterangan Rahmad bersama teman-temanya menceritakan kepada media ini, bahwa dirinya bersama dengan teman-temannya setiap tahun pada bulan Ramadhan membangunan orang pada waktu makan sahur bagi orang yang ingin melakukan ibadah puasa di siang harinya, ujar Rahmad.
“kami mulai star sekira pukul 03.00 Wib hingga pukul 04.00 WIB bersama dengan teman-temannya rutin kami lakukan selama bulan Ramadhan membangunkan orang sahur menggunakan pengeras suara speaker, adapun rutenya, kampung kolam tempat mereka tinggal, setelah itu berkeliling ke area batu 2 hingga dompak”, urainya.
Namun kata Rahmad, sekira pukul 04.00 dirinya bersama teman-temannya niat ingin kembali pulang ke rumah, karena sudah waktunya makan sahur, namun sampai di jembatan dompak tiba-tiba kelompoknya dihadang oleh segerombolan orang yang tidak dikenal, dengan jumlah sekitar 15-18 orang, kata Rahmad.
Segerombolan orang tersebut bukan saja menghentikan kami, malah memukul kami secara membabi buta, bagian muka dan menerjang bagian badan beberapa kali, bahkan mereka memaksa kami melakukan push UP dan berbaris, kemudian mereka memukul kami kembali dengan sadis, sebut Rahmad.
Setelah mereka puas memukuli kami akhirnya mereka pergi dan membawa speaker milik kami, yang selalu digunakan untuk membangunkan orang shaur, pada bulan Ramadhan, kata Rahmad menguraikan, di aminkan oleh rekan-rekannya.
Namun sangat disayangkan Rahmad dan kawan-kawannya tidak mengenal segerombolan yang memukulinya, bahkan katanya sampai saat ini laporannya di Polres Tanjungpinang belum ada perkembangan untuk mengetahui segerombolan terseut. Sebut, sumber media ini pda Rabu 27 Maret 2024.
Korban pemukulan Rahmad dan orang tuanya berharap agar pihak kepolisian secepatnya menangkap para pelaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya yang memukul orang dengan keji, harap Rahmad. (leader)
Discussion about this post