Kepri (Leadernusantara.com) – Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah merupakan mandatori dalam pencapaian visi nasional untuk mewujudkan indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Sedangkan isu pertumbuhan usaha syariah masih rendah, pangsa pembiayaan syariah masih kecil, literasi ekonomi syariah yang masih belum mendorong shariah lifestyle.
Dalam penyampaian Gubernur kepri Ansar Ahmad saat menjadi keynote speaker pada Webinar FESyar Sumatera 2022, diberi Tema “Peran dan Kontribusi Ekonomi dan Keuangan Syariah dalam Penguatan Ekonomi Umat” yang dilaksanakan secara daring, pada Jum’at 5 Agustus 2022.
Webinar tersebut diselenggarakan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kepri dan KPw BI Lampung sebagai co-host ini, selain menghadirkan Gubernur Ansar sebagai keynote speaker, hadir juga Kepala KPw BI Kepri Musni Hardi K. Atmaja membuka webinar secara daring.
Pada kesempatan itu hadir sebagai narasumber Deputi Direktur Dept. Ekonomi dan Keuangan Syariah BI Ferry Syarifuddin, Islamic Finance Specialist UNDP Greget Kalla Buana, Dirut Bank Riau Kepri Syariah Andi Buchari, CEO Eatever Indonesia Dian Widayanti, dimoderatori oleh Muhammad Iqbal Fasa.
Dalam paparannya, menurut Gubernur Ansar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kepri melalui pendekatan letak geografis sangat berpotensi, adapaun geografis kepri dengan lautan seluas 96 persen, hanya 4 persen luas daratannya.
“Dengan 2.408 pulau dan letak yang sangat strategis sehingga menempatkan geoekonomi Kepri yang juga strategis berada di Choke Point Selat Malaka dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I” papar Gubernur Ansar.
Gubernur juga mengatakan, Pemprov Kepri telah melakukan beberapa upaya terkait pengembangan ekonomi dan keuangan syariah diantaranya, penunjukan kawasan industri Bintan Inti Halal Hub di Kabupaten Bintan menjadi perintis pembangunan kawasan industri halal di Indonesia oleh Kementerian, jelasnya.
Perindustrian dan Revitalisasi kawasan Pulau Penyengat sebagai destinasi wisata halal yang juga sudah ditetapkan oleh Kemenparekraf RI sebagai rekomendasi destinasi wisata halal nasional. “Sebagai penguatan keuangan syariah, meliputi integrasi keuangan berbasis komersial dan sosial, menjadi titik awal sinergi ekonomi dan keuangan syariah dalam pemulihan ekonomi” kata Ansar.
“Selain itu pemprov kepri memiliki program subsidi bunga margin 0% bagi UMKM, fasilitasi sertifikasi halal kepada para UMKM, pengembangan koperasi berbasis syariah, terus mengoptimalkan peran pendampingan melalui pendekatan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, lembaga/instansi vertical, salah satunya Bank Indonesia dan kabupaten/kota se Provinsi Kepulauan Riau” kata Gubernur.
Harapan Gubernur Ansar, webinar ini dapat menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif dan sustainable, sebagai pemicu peningkatan kepedulian masyarakat terkait potensi ekonomi dan keuangan syariah pada lingkup regional. Tutup Ansar.
Opening ceremony FESyar Sumatera 2022 telah dilaksanakan di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Kamis (4/8) lalu. Dibuka langsung oleh Anggota Dewan Gubernur BI Dody Budi Waluyo dan dihadiri oleh stakeholders utama. Opening Ceremony FESyar Sumatera 2022 mengusung Konsep “MECCA” (Memorable, Cultural, Collaboration dan Attractive).
Selain Opening Ceremony yang mengusung konsep Mecca, secara umum FESyar Sumatera 2022, terdiri dari dua kegiatan utama, yaitu “SAFA” (Sharia Fair) dan “MARWA” (Moslem Sharia Forum & Webinar). Webinar kali ini bagian dari MARWA yang merupakan economic forum, menghadirkan ragam talkshow, webinar terkait Islamic economic & finance.
Lebih lanjut, FESyar Sumatera 2022 merupakan rangkaian event Road to ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival) serta bentuk dukungan Bank Indonesia untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dunia. Sumber Kominfo kepri. (Leader)
Discussion about this post