Batam, Leadernusantara.com, – Suprianto, yang disebut- sebut, telah melakukan dugaan Penipuan, kepada warga Kavling Kampung Manggis Kec. Sai Beduk, Kota Batam, karena telah memberikan Surat Kavling palsu kepada warga setempat,
Hal itu di-bantahnya.
Didepan warga kalau dirinya telah melakukan Penipuan,
“Saya berikan surat Kavling Palsu itu, disepakati oleh warga. Sebelum saya serahkan, surat kavling dimaksut, saya sudah beritahukan kepada warga, terlebih dahulu bahwa surat ini palsu.”Terang
Suprianto, kepada awak media ini didepan warga, yang diamini oleh warga dilokasi Kavling Kampung Manggis Jum’at tanggal (17/9).
Pada kesempatan itu, Suprianto juga menbawa kitab suci Al-Qur’an,
“Saya orang muslim, kitap suci ini ajaran yang saya yakini,
Kalo ada yang saya ucapkan ini, bohong tidak pada tempatnya,
saya rela mengorbankan nyawa, kepala saya dilahan ini, bersama warga.” Jelasnya.
Kalau memang, surat palsu yang sudah diberikan kepada warga itu dipermasalahkan oleh warga, saya siap menggembalikan uang warga.
Saya masih ada tiga rumah untuk dijual, dan saya masih punya SK, untuk digadaikan, untuk mengembalikan uang warga, kecil lah itu buat saya.
Lanjut Suprianto, kalo dirinya, memberikan Surat Kavling Palsu, seketar 26 kavling saja.
Keluarnya Surat Kavling Palsu ini,
Bukan atas Permintaannya,
Namun atas permintaan warga itu sendiri, melalui perantara, Ali, dan Ucok, dengan nilai persurat Kavling Rp 5 juta.
Uang Rp 5 (lima) juta, yang diminta untuk biaya pengurusan surat- surat Ke- BP Batam, dan ke Dinas Pertanahan Nasional ( BPN) karena mengurus surat ini membutuhkan waktu lama.” Jelasnya.
“Kalo memang
Surat Kavling Palsu ini mau di usut, pasti banyak ditemukan, surat Kavling Palsu, tampa menjelaskan siapa, yang dimaksud Pembuat surat kavling Palsu tersebut.
Anehnya yang terjadi, walaupun beliau Suprianto ini sudah mengakui, bahwa surat yang dikeluarkannya itu palsu, namun ia Suprianto-red) masih merasa tidak bersalah dengan dalih memperjuangkan Nasip warga yang ada di kavling tersebut.
Karena kata Suprianto, kalau masyarakat yang ngurus sendiri tidak akan bisa tembus ke- BP Batam dan Dinas Pertanahan.”Ujarnya.
“Yang jelas saya siap bertanggung jawab atas prihal di atas sekalipun jabatan saya tanggungannya,
saya masih ada masa kedinasan, delapan tahun lagi,
dan saya sengaja mau dikorbankan oleh pimpinan saya, Nambela sehingga beliau menyita surat- surat kavling yang sudah diterima warga itu,
Tapi biarlah, saya sendiri menanggung dosa- dosa orang ini, tampa menjelaskan orang yang dimaksudnya.
Dalam pertemuan itu sempat terjadi ketegangan, antara warga, Awang dan Suprianto, terkait penerimaan uang,
namun berhasil diredam oleh Suprianto, dengan berjanji akan menyelesaikan segala yang menyangkut dengan uang diterimanya.
Dalam hal ini,
Awang mengatakan kepada awak media ini tanggal 18 /9.
melalui sambung WA-HPnya,
tidak percaya lagi, dengan janji yang disampaikan Suprianto, yang akan mengembalikan uangnya, mengingat Suprianto telah berulang kali, berjanji akan mengembalikan uang kami,
Namun sampai saat ini, Suprianto selalu ingkar janji.
Terkait terbitnya surat kavling palsu,
yang mengatas namakan, lembaga negara. Menurut padangan pretisi hukum, yang juga mantan Dosen, diberbagai universitas di Kota Batam, Rony Martin Efrianto SH.MH.
Dalam Pasal 263 KUHP, Ayat 1. Perbuatan mana/ memalsukan surat.
Ayat 2. Menggunakan surat yang diketahui Palsu merugikan orang lain.
Dan Pasal 264 KUHP, Pemalsuan data otentik dukemen negara dan Pasal 266, Pemalsuan Dokumen Negara di ancam
dengan pidana penjara selama enam tahun.”sebutnya. (Ali Asar)
Discussion about this post