Natuna, leadernnsantara.com-Usai diresmikan Bupati Natuna Wan Siswandi, S.Sos., M.SI., Juma’at 11 Maret 2022 pagi, bangunan pelantar Wisata Hutan Mangrove Piang Pering Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, menjadi sorotan warga.
Proyek bernilai miliaran rupiah itu belum digunakan oleh masyarakat untuk berwisata sebagian kayu bahan pembangunan pelantar Wisata Hutan Mangrove itu nampak retak-tetak dan diduga sudah mulai melapuk, dan pada ujung bangunan juga dikabarkan terasa sedikit goyang bila dilewati pengunjung.
Proyek yang di kejakan oleh CV Kembang Indah Selinsing ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah pusat kepada Natuna di Tahun 2021 lalu. Dari informasi papan plang yang terpasang pembiayaan proyek tersebut, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Kementerian Pariwisata RI Anggaran (TA) 2021sebesar Rp. 1,985.840.491.18 miliar.
Pembangunan proyek Wisata Hutan Mangrove di Piang Pering itu sangat disambut baik bagi warga setempat, dan warga juga berharap wisata mangrove itu dapat menjadi pilihan wisata bagi masyarakat dalam dan luar daerah Natuna nantinya.
Namun disisi lain warga juga sangat menyayangkan dan kuatir setelah melihat beberapa bahan kayu yang digunakan oleh kontraktor. RP (50), salah seorang warga RT.(01/07) Bandarsyah, kepada media ini Juma’at 11 Maret 2022, usai Berkunjung ke Wisata Hutan Mangrove itu berharap pemerintah daerah dan pihak penegak hukum juga harus hadir untuk mengawasi dan meneliti kelayakan bahan-bahan kayu yang di gunakan oleh kontraktor, sehingga nantinya bagunan pelantar wisata hutan mangrove tersebut tidak mencelakakan bagi warga pengunjung nantinya. Apalagi nilai Anggaran proyek yang cukup besar.
Guna klarifikasi terkait hal di atas, Seseng yang disebut sebagai kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut belum berhasil di jumpai media ini.(Herman)
Discussion about this post