Tanjungpinang (leader nusantara.com) – Malang nian nasip Wanita beranisial P, 12 Tahun, anak dari Junaidi, warga batu 13 arah Kijang, harus membanting tulang dengn berjualan koran setiap hari setelah pulang dari sekolah, di simpang Lampu merah batu enam Tanjungpinag.
Hampir setiap hari wanita cilik ini menjajakan koran kepada semua pengendara dan pengemudi yang melintasi simpang Lapu merah KM 6, demi untuk menutupi kebutuhan membayar keridit Motor yang dikendarai orang tunya “Junaidi”, P, rela menjual Koran yang semestinya seusia dia masih senang bermain dengan kawan-kawannya, amun apa endak dikata kini mengabiskan waktunya berjualan Koran.
Hasil yang diraih P, sepulangnya dari menjajakan Koran terbitan local, langsung diserahkan kepada orang tuanya untuk membayar kredit motor bapaknya, yang tengah berutang di sebuah Lising. Sungguh malang nasib sicilik ini, akibat menjual Koran sepulang dari sekolah hingga malam hari, jadi harus berurusan dengan Satpol PP.
Penuturan P, “saya setiap hari jualan koran disimpang lampu merah sepulang dari sekolah, bapak yang mengatar,”katanya kepada media ini dikantor Satpol PP Jalan H Agus Salim Tepi Lau Tanjungpinang usai terjaring razia Rabu 11/01 /2017.
Sementara Junaidi yang merupakan Bapak kandung P, mengaku memperkerjakan anaknya berjualan Koran, supaya jangan berkeluyuran tidak tentu arah, sepulang dari sekolah agar terhindar dari yang tidak diinginkannya. di satu sisi anaknya P, masih usia belia yang perlu diperhatikan tingkat pola pikir dan kesehatannya.
“saya menyuruh kedua anak saya berjualan koran, supaya mereka. tidak melala kesana-kemari, kalau mereka itu berkumpul dengan kawan-kawannya, bermain tidak tentu arah, mendingan mereka itu berjualan koran, menghasilkan juga,”ungkap junaidi dihadapan petugas Satpol PP yang memberikan mengarahan.
Selanjutnya,Lelaki yang mengaku bernama Marbun, sebagai koordinator yang mengawasi para bocah yang berjualan Koran tersebut, mengaku memperkerjakan tunas bansa itu, demi saling membutuhkan untuk mendapatkan uang, supaya meraih keuntungan, sehingga mempekerjakan anak dibaswah umur menjual Koran.
“Saya memag mengambil anak-anak ini, dikarenakan saling membutuhkan. mereka butuh, kitapun juga membutuhkan,”jelas peria yang mengku namanya Marbun ketika dikonfirmasi media ini dilokasi yang sama.
Marbun juga menceritakan kisah kehidupan para anak-anak yang bekerja denganya, dengan serba kekurangan dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin berdasarkan itu terlintas di benaknya “marbun” untuk mempekerjakan anak-anak diwah umur itu berjualan Koran.
“saya sendiri juga tau kehidupan mereka ini serba berkekurangan, kalau tidak percaya silahkan saja di cek kerumahnya masing-masing anak-anak itu”, paparnya sambil menganggukan kepalanya. Bahkan Marbun menuding Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tanjungpinang, minim turun kelapangan untuk melihat kehidupan para bocah yang berjualan Koran.
“Pemerintah jangan lah asal menangkap mereka, seperti Dinsos, turun sesekali cek seperti apa kehidupan mereka, tinggalnya dimana, seperti apa tempat tinggalnya,” sesekali turun petugas Dinsos itu,” pungkasnya.
Kepala Dinas Sosial dan tenaga Kerja (Dinsos Naker) Tanjungpinang, yang masih dijabat waktu itu Drs Surjadi MT, ketika dikonfirmasi leader nusantara.com dan majalah Leader Kepri via messenger ke No Phonselulernya pada tanggal 11 januari 2017 tidak ada jawaban.
Begitu juga saat dikonfirmasi kembali dihalaman Kantor Walikota Tanjungpinang pada Tanggal 12 januari 2017, Surjadi MT membantah tudingan Korlap penjual Koran, sebelum ia dilantik menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan pengembangan Kota Tanjungpinang.
“Siapa bilang kami tidak pernah turun kelapangan, kalau yang lama-lama sudah kita perhatikan bahkan sudah diberi bantuan,” kata Surjadi kepada media ini Kamis (12/01) dihalaman kantor Walikota Tanjungpinang sebelum pelantikan Eselon.
ditambahkan Surjadi, pihaknya akan segera turun kelapangan untuk menertibkan kembali anak-anak penjual koran yang timbul lagi. “ana- anak yang menjual Koran sekarang itu, baru lagi itu, kita tetap akan tertibkan lagi, semua anak yang bekerja penjual koran yang ada dalam kota Tanjungpinang,”tutup Surjadi. (Tim)
Discussion about this post