Sumbar Leader – Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) Sumatera Barat menggelar Seminar Sehari dalam HUT Perti ke 91 2019 di kantor Perti jln. Bandar Purus no. 65 Padang, Rabu (1/5/2019). Seminar Sehari dengan thema ” Sejarah dan Tangan Perti Kedepan ” itu disajikan dia orang pemakalah masing- masing Rais’am Majelis Syuro Nasional Perti H. Bucimar Sani dan Sekjend DPP Perti Drs. Saharnan. MA.
Kedua pemakalah menjelaskan, bahwa Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) lahir pada 5 Mei 1928 di Candung Bukittinggi dengan pendiri Syekh Sulaiman Arrasuli yang dikenal dengan Inyiak Canduang.
Ormas islam terbesar sejak lahirnya mengalami pasang surut, ibarat “karakok di ateh batu ” iduik enggan mati tak Mahu, kata Saharman merupakan dosen UIN Imam Bonjol Padang.
Hal itu disebabkan Perti telah mulai masuk ke dunia politik, sehingga kader- kader Perti yang duduk di partai PPP mulai dari tingkat pusat, sampai lupa tanggung jawabnya terhadap organisasi.
Selain itu pada tahun 1969, untuk kepentingan politik orde baru, maka ormas islam Perti yang didirikan Inyiak Canduang pada 1928 ini terpecah menjadi dua ormas islam.
yakni Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah)
yang didirikan dengan Sekber Golkar. Perti berafliasi ke PPP, sementara Tarbiyah berafliasi ke Golongan Karya (Golkar).
Selanjutnya tantangan Perti kedepan diperkirakan selain akibat kemajuan teknolgi, juga tantangan masalah aqidah dan amaliyah dari paham Wahabi, dimana Perti mengamalkan prinsip ahlussunnah wal jamaah yang bermazhab imam syafi’i, sementara paham wahabi menganut paham ke empat mazhab tersebut, kata buya Bucimar yang Kepala SMA Perti itu.
Acara tersebut dihadiri pengurus Majelis Syuro nasional, pengurus DPP Perti, Pengurus DPC se Sumatera Barat, wanita Perti, Pemuda islam, KMI, OPI dan kader Perti lainnya. (Aj)
Discussion about this post