Natuna, leadernusantara.com -Natuna, Rabu, 22 Mei 2024, TK Islam Terpadu Padang Kemangi melaksanakan kegiatan Simulasi Manasik Haji bagi anak usia dini. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan rukun Islam yang kelima, yaitu ibadah haji, kepada para peserta didik sejak dini. Acara ini berlangsung di Objek Wisata Taman Kaki Langit Pantai Sujung Nan Indah, yang memiliki replika Ka’bah sebagai fasilitas pendukung kegiatan.
Kepala Sekolah TK Islam Terpadu Padang Kemangi, Hotijah, S.Pd., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari pendidikan agama Islam bagi anak-anak. “Melalui kegiatan simulasi manasik haji ini, anak-anak dapat belajar tentang tata cara ibadah haji dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami. Selain itu, nilai-nilai kesabaran, ketulusan, dan kebersamaan juga ditanamkan sejak dini,” ujar Hotijah.
Acara ini diikuti oleh [50] anak didik yang didampingi oleh 10 orang guru dari TK Islam Terpadu Padang Kemangi serta 3 orang mahasiswa magang dari STAI Natuna Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD). Perjalanan dari sekolah menuju lokasi kegiatan menempuh waktu kurang lebih 40 menit dengan menggunakan bus. Sesampainya di lokasi, antusiasme anak-anak terlihat jelas dari wajah mereka yang ceria dan penuh semangat.
Simulasi manasik haji ini meliputi berbagai tahapan, mulai dari tawaf mengelilingi replika Ka’bah, sai antara Shafa dan Marwah, hingga wukuf di Arafah. Setiap tahapan dijelaskan dan dipandu oleh Bapak H. Nasoha, S.Ag., pemilik Objek Wisata Taman Kaki Langit Pantai Sujung Nan Indah. Beliau menjelaskan dengan detail setiap ritual dan makna yang terkandung di dalamnya, sehingga anak-anak tidak hanya melakukan praktik namun juga memahami esensi dari ibadah haji tersebut.
“Anak-anak sangat antusias dan mengikuti setiap tahapan dengan baik. Ini merupakan pengalaman berharga bagi mereka dan semoga menjadi bekal pengetahuan yang berguna di masa depan,” tambah Bapak H. Nasoha.
Objek Wisata Taman Kaki Langit Pantai Sujung Nan Indah menyediakan fasilitas yang lengkap dan mendukung kegiatan edukatif seperti ini. Keberadaan replika Ka’bah, area untuk sai, dan tempat wukuf memungkinkan simulasi manasik haji dilakukan dengan realistis dan mendekati aslinya.
Tidak hanya anak-anak, para guru dan orang tua juga merasa senang dengan adanya kegiatan ini. Mereka melihat langsung bagaimana anak-anak belajar dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Salah satu orang tua murid mengungkapkan, “Kami sangat berterima kasih kepada sekolah dan seluruh pihak yang telah mengorganisir kegiatan ini. Anak-anak terlihat sangat bahagia dan kami juga merasa bangga melihat mereka belajar tentang Islam dengan cara yang menyenangkan.”
Para mahasiswa magang dari STAI Natuna juga mendapatkan pengalaman berharga dengan terlibat langsung dalam kegiatan ini. Mereka membantu para guru dalam membimbing anak-anak dan turut serta dalam berbagai aktivitas yang dilakukan.
Di akhir kegiatan, anak-anak berkumpul untuk mendengarkan cerita tentang kisah Nabi Ibrahim dan keluarganya, yang menjadi asal mula ibadah haji. Cerita ini disampaikan oleh salah satu guru dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak, sehingga mereka dapat menangkap pesan moral dan sejarah yang terkandung dalam ibadah haji.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan anak-anak dapat mengenal dan memahami ibadah haji dengan baik serta menanamkan nilai-nilai kesabaran, ketulusan, dan kebersamaan yang akan membentuk karakter mereka di masa depan. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk melaksanakan program serupa guna menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini kepada generasi muda.(Ijah)
Discussion about this post