Batam (Leadernusantara.com) – Prilaku tindakan perbuatan melawan hukum, tanpa hambatan lakukan Pemotongan Lahan (Cut and Fill), diduga alias tak berizin, terlihat puluhan hektar lahan sebelumnya hijau, kini berubah menjadi warna kuning, bekas dikeruk Excavator dan puluhan Dum truk hilir-mudik mengangkut isi perut bumi, bebas melenggang tanpa tersentuh hukum.
Kegiatan tersebut sangat menkwatirkan dampak lingkungan terhadap warga yang tinggal di sekitar lokasi, khususnya warga Nongsa kota Batam. Aktivitas dam truk pengangkut tanah, lintasi jalan utama warga Nongsa, maupun jalan utama arah Polda Kepri, namun belum terlihat siasat dari pihak apparat penegak hukum yang berwenang.
Di lokasi kegiatan Cut and Fill terlihat jelas alat berat seperti Excavator Beco yang menjadi salah satu alat berat yang tepat dipergunakan, sangat baik untuk menunjang pekerjaan di industri tambang dan juga konstruksi. Namun sayangnya terlihat pelaku mempergunakannya untuk kegiatan diduga illegal mining, mengeruk dan mencabik-cabik isi perut bumi, hingga luluh lantak, dapat membahyakan lingkungan setempat.
Dua Unit Excavator Beco yang dikendalikan operator, untuk mengerok tanah bukit hingga rata. Begitu juga puluhan kendaraan Dam Truk mondar-mandir mengangkut matrial tanah dan batu galian c yang dikeluarkan dari perut bumi.
Menurut sumber mengatakan kepada awak media ini “Aktivitas ini sudah jalan sekitar, 2 tahun bang, katanya sih milik seorang yang berinisial Arman” ucap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya di media ini, pada Minggu (19/01/2025)
Di tempat yang berbeda salah seorang warga juga yang tidak ingin namanya di sebutkan dalam pemberitaan tim awak media, “saya memang tidak tau persis pemilik proyek ini bang, tapi kami sebagai warga Nongsa, hanya berharap kepada seluruh pihak-pihak terkait, terutama Kapolda Kepri Irjen Pol Yan Fitri dan Jajaran, dapat menindak pelaku,” pintanya penuh harapan.
Karena jika kegiatan ini terus dibiarkan pasti akan berdampak serius bagi lingkungan sekitar. Apalagi kegiatan tersebut di lakukan posisi lokasinya sangat dekat dari Polda Kepri, tentunya jelas melintasi jalur jalan utama Polda Kepri, sedangkan kota Batam saat ini misim hujan, rawan banjir, sebutnya tampak serius.
“Kami yakin Polda Kepri mengetahui adanya aktivitas tersebut, akan tetapi tidak terlihat tindakan terhadap aktivitas tersebut. Hal itu terbukti bahwa kegiatan itu terus berlanjut hingga kini. Kami sebagai warga sekitar, sangat kwatir adanya tambang liar,”ujar warga itu.
Para awak media sebelumnya di lokasi yang berbeda terkait Cut And Fill, sempat bertemu langsung dengan salah satu Instansi dari DITPAM.
saat awak media berkeliling untuk mengambil visual foto dan video, awak media bertemu langsung dengan salah seorang petugas DITPAM, tim langsung mendatangi dan mewawancarai beliau.
Kusnan, Direktorat Pengamanan Aset DITPAM, saat di tanya Awak Media terkait aktivitas Cut and Fill yang sedang berlangsung, apa tanggapan dan tindak lanjut dari BP Batam menyikapinya kedepan.
Kusnan mengatakan, harapan saya sebetulnya harus ada izin. apapun namanya kegiatan ini “sebetulnya Illegal” Maka kita begitu mendapat laporan dari anggota, kita langsung ke lapangan untuk meninjau langsung, sampai di mana izin atau kelengkapan surat-suratnya, karena semua ada aturan mainnya. Kalau harapan saya sih seperti itu, Jelasnya.
“Hal ini kita tidak bisa melakukan tindakan sendiri, harus ada kerjasama tim antara BP BATAM, DITPAM, Polsek Nongsa dan seluruh instansi terkait (Team Terpadu). Sipatnya kita bisa menghimbau, untuk kelengkapan legalitas kegiatanya, itupun kita sampaikan ke pimpinan terlebih dahulu” tambahnya.
Tindaklanjutnya kita tetap memonitor kegiatan mereka tersebut, dengan harapan, ada tindakan dari aparat penegak hukum. “Saya yakin kalau ada Team Terpadu, kegiatan ini pasti ada solusinya, namun jika dokumennya tidak dilengkapinya, maka kegiatanta dapat dihentikan.” Tutupnya.
Saat berita ini di postingkan awak media ini belum berhasil mengkonfirmasi dengan pihak pelaku kegiatan. Namun awak media akan terus berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak terkait, tindak lanjut pemberitaan ini kedepannya. (Tim)
Discussion about this post