Tanjung Uban, (leadernusantara.com) – Mobil Box, truk bermuatan over kapasitas, terlihat keluar dari lambung kapal Roro yang datang dari Kota Batam, melalui pelabuhan penyeberangan kapal Roro Tanjung Uban Kabupaten Bintan Rabu (08/03/2017)
Truck tersebut diduga membawa barang-barang illegal dan dibiarkan bebas melenggang dengan membawa muatanya sarat, tanpa diperiksa petugas KPP BC Tipe Madya Pabean B Tanjung Uban. Petugas yang disiagakan dipelabuhan Roro tersebut terkesan enggan melakukan pemeriksaan dan memilih tidur.
Terungkapnya kasus pembiaran Mobil truk yang datang dari Batam melalui transportasi laut Kapal Roro tersebut, berdasarkan informasi dari salah seorang masyarakat, Tanjung Uban, Anre.
“Mas, coba awak cek pelabuahan Roro di Tanjung Uban, karena setiap kapal Roro yang datang dari Batam. Banyak mobil Box dan Truck membawa barang-barang. Jarang di periksa petugas di pelabuhan itu.”Katanya melalui ponselnya.
DilanjutkanAnre, dia selalu memperhatikan setiap duduk dipelabuhan roro, sejumlah Mobil tersebut datang dari Batam, jarang dilakukan pemeriksaan oleh petugas. Melainkan hanya mungkin menerima “laporan dan setoran”.
”Setiap saya duduk dipelabuhan, Mobil yang datang dari Batam dengan kapal Roro tidak di periksa. Hanya supir truck saja yang turun membawa selembaran dokumen, masuk kedalam Anggar menemui petugas Bea dan Cukai yang bertugas di pelabuhan tersebut.”terangnya.
menurut Andre, jika tidak diperiksa, mobil-mobil yang datang dari Kota Batam, apa kita tau jenis barang apa yang mereka membawa didalam Mobil itu. Sedangkan Mobil truck ditutp rapat dengan Tarpal, apalagi Mobil Box mana mungkin terlihat isinya dari luar.
“jika tidak diperiksa kan tidak menutup kemungkinan, mobil truck, Box tersebut membawa barang-barang terlarang dan berbahaya seperti narkoba, Senjata Api serta barang berbahaya lainya, karena daerah Bintan dan Tanjungpinang rawan narkoba .”ungkap Andre.
.”Jika seperti itu pengawasan dipelabuhan tersebut, untuk apa petugas seperti BC, Polisi dan Syahbandar seta Dishub ditugaskan di pelabuhan itu. Tidak ada guna juga. Itu-kan tidak menutup kemungkinan mereka yang datang dari Batam, membawa Sabu-sabu atau sejenisya.” Ketusnya.
“Bisa-bisa mereka itu membawa bom. Apa semua petugas itu tahu, kalau tidak di dilakukan pemeriksaan didalam Mobil yang datang dari Batam. Itu sama saja memberi kesempatan, sama petugas yang ditugaskan dipelabuhan Roro, korupsi atau pungli.”tuturnya lagi.
Setelah itu awak media ini, langsung menelusuri laporan tersebut ke TKP, pada hari Selasa 8 Maret 2017, sekitar pukul 03 00 WIB teryata informasi itu ada benarannya. Terlihat Mobil yang turun dari kapal Roro melintasi kantor Anggar BC dipelabuhan tersebut tidak ada di periksa.
Memang tidak terlihat petugas BC melakukan pengecekan barang-barang apa yang ada di dalam Mobil tersebut. Melainkan hanya cukup Sopir Truk saja yang turun membawa dokumen masuk ke dalam Anggar BC di pelabuhan Tanjung Uban.
Entah apa yang dibicarakanya dengan petugas BC didalam Anggar, setelah itu para Sopir Truk tersebut lansung keluar sambil tersenyum berjalan menuju Mobil yang dikendarainya, setelah itu berangkat melambaikan tangan meninggalkan areal keluar pelabuhan Roro Tanjung Uban.
Ketika awak media ini berbincang dengan salah seorang Ibu-ibu yang merupakan petugas BC berpangkat 3 balok berwarna kuning dipundaknya, tiba-tiba terlihat salah satu Mobil Truck sarat dengan muatannya, yang diyakini Mobil milik salah satu kesatuan turun dari Kapal Roro.
Kemudia berhenti tidak jauh dari Anggar, terlihat sopir itu turun membawa lembaran kertas yang diduga dokumen, diserahkannya kepada Ibu petugas BC, stelah dokumen itu diperiksa oleh Ibu petugas BC, diserahkan kembali kepada Sopir Truck tersebut.
Kemudian Sopir itu langsung pergi menuju Mobil Truck yang dikendarainya membawa dokumen yang telah diperiksa Ibu petugas BC. Namu sangat disayangkan tidak terlihat satu orangpun petugas BC memeriksa barang-barang bawaan didalam Mobil Truck.
Saat ditanya media ini Ibu petugas BC, kenapa tidak diperiksa barang-barang bawaan didalam Mobil Truck sarat muatannya yang turun dari kapal Roro dari Batam.
Ibu petugas BC itu mengatakan “ini patut diberitakan pak, hanya membawa kertas laporan saja, kalau diperiksa dia marah-marah, bahkan kita bisa dimusuhinya.” Gerutu Ibu itu, tampak sedikit kesal sambil mengarahkan pandangannya ke Mobil Truck tersebut.
Tidak lama kemudian Ibu petugas BC itu, masuk kedalam Pos Anggar. Anehnya selang berapa menit awak media ini masuk kedalam Anggar ingin melanjutkan perbincangan dengan Ibu petugas BC tersebut, saat dipanggil awak media ini, Buk, dijawab salah seorang petugas BC Ibu itu tidur, jawabnya, juga sambil tidur.
Minimnya pengawasan dan pemeriksaan Mobil Truck, sarat muatannya turun dari Kapal Roro dari Batam. Awak media ini mendatangi petugas BC yang ditugaskan di pelabuhan Roro itu dengan tujuan konfirmasi. Namun petugas BC yang berjaga di Pos sedang tidur.
Kepala bidang Pencegahan dan Penindakan Wilayah Kepri, R Evie para mobil tersebut sudah di periksa di Batam. ” Dari Telaga Punggur. sdh diperiksa BC Batam,”jelas R Evie melalui Hendphon selulernya. (Tim leader)
Discussion about this post