Natuna, leadernusantara.com-Ternyata benarlah janji Allah, bahwa perkara mati dan hidup makhluk yang ada di langit dan di bumi ini adalah di tangan Allah SWT.
tidak seorangpun yang bisa menunda atau memajukanya perkara kehidupan dan kematian sesorang, kecuali atas izin Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ ۚ فَاِ ذَا جَآءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَئۡخِرُوْنَ سَا عَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ
wa likulli ummatin ajal, fa izaa jaaa`a ajaluhum laa yasta`khiruuna saa’ataw wa laa yastaqdimuun
“Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.”
(QS. Al-A’raf 7: Ayat 34)
Seperti Abas (60), warga Kecamatan Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna ini misalnya, Abbas hanya meninggal karena kedinginan usai menjaring ikan.
Abbas tidak dipanggil Allah melalui virus Corona, namun siapa sangka Abas akan dipanggil Allah SWT melalui cara lain, di daratan bibir pantai Tanjung Saguk, Sabtu, (04/04/2020) pagi.
Berikut kronologis kematian Abbas.
Ia berangkatdari rumah kediamannya sekitar pukul 02.00 WIB Sabtu,(04/04) subuh. Kebiasaan Abbas, pergi pukul 02.00 WIB dan pulang pada pukul 06.00 WIB. Kali ini ada kejanggalan, sudah pukul 07.00 WIB. Abbas, tidak kunjung pulang. Pihak keluarga mulai merasa ada kelainan terhadap keberangkatan Abbas kali ini, sudah ukuran pulang tidak pulang, keluarga mulai kuatir terhadap korban.
Abbas, sempat dilaporkan hilang, setelah ia tak kunjung pulang.
Mendapat informasi dari keluarga korban belum pulang sudah pukul 08.00 WIB. Kami warga dan adik korban Fauzi, langsung melakukan pencarian dilokasi biasanya Abbas menjaring ikan. Tidak berapa lama melakukan percarian, Abbas kami temukan sudah tidak bernyawa tidak jauh dari bibir pantai, ikan hasil tangkapan serta jaringnya juga terletak di samping Abbas ditemukan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Adik korban Fauzi,”Iya, karena lah pukul 07.00 WIB ia tidak pulang kerumah, saya laporkan kepada warga, kami dan warga lainnya langsung mencari korban. Alhamdulillah tidak lama melakukan pencarian, sekitar pukul 09.30 WIB. Kami menemukan korban dalam keadaan tidak bernyawa di lokasi Tanjung Semedang yang tidak jauh dari bibir pantai,”Terang Fauzi.
Dari hasil pemeriksaan puskesmas Bunguran Selatan, tidak adanya tanda-tanda kekerasan, atau tanda-tanda mencurigakan lainya, korban hanya diduga meninggal karena kedinginan lau iq keram usaui menjaringkan ikan.
Terkait kejadian tersebut kami pihak keluarga sudah mengikhlaskan semua itu atas kehendak Allah SWT, semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT.”Ucap Fauzi.(her)
Discussion about this post