Tanjunagpinang (leadernusantara.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungpinang menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) meminta agar pihak PT. Pelindo 1 (Persero), menunda rencana kenaikan Pas masuk Pelabuhan, pada hari Selasa 14 Februari 2017 diruang Sidang Kantor DPRD Tanjungpinang di Senggarang.
Rapat dengar pendapat itu dipimpin langsung oleh ketua DPRD Kota Tanjungpinang Suparno, beserta sejumlah anggota, serta hadir dari pihak PT.Pelindo 1 (Persero) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), juga dihadiri ketua Kadin Kota Tanjungpinang Boby jayanto.
Usai rapat dengar pendapat, ketika media ini mewawancarai anggota Komisi Dua, Ade Angga didampingi Beni, terkait pembahasan rencana kenaikan Pas Masuk Pelabuhan Domestik Rp 5000 menjadi Rp 6000 perorang, dan Pas masuk Pelabuhan Internasioanal biasanya Rp 13.000 akan menjadi Rp 60.000.
Ade Angga mengatakan, “ Sesuai hasil Rapat Dengar Pendapat tadi sama-sama kita ikuti, maka DPRD Kota Tanjungpinang, Bulat, secara tegas meminta kenaikan tersebut ditunda”. Ketika disinggung sampai kapan waktunya ditunda.
Ade Angga menambahkan, “ Batas waktu kita tidak tentukan, tetapi telah merekomendasikan Komisi terkait dan Komisi II, untuk melakukan rapat kerja membahas dengan pihak BUMD dan Pelindo. Secara pribadi saya, kalau pelabuhan itu sudah diperbaiki dengan baik, layak, baru boleh dinaikan.” Sebut Ade.
Ade Angga juga mengatakan, Alasan kenaikan itu ditunda karena besok akan diberlakukannya, kita tidak banyak waktu untuk itu, maka keputusan yang paling tepat ditunda, disamping itu juga pelabuhan itu belum layak, karena pasilitasnya belum memadaai, perbaiki dulu lah, baru dinaikan. tegas Ade Angga.
Menjadi isu santer bagi masyarakat maupun dikalangan elitpolitik, ditengah himpitan ekonomi masyarakat semakin melorot, ditambah lagi beban akan naiknya tariff Pas masuk Pelabuhan, tidak tanggung-tanggung, biasanya Rp13.000 menjadi Rp 60.000, sedangkan Domistik biasanya Rp 5000, menjadi Rp 6000.
Hal itu tentunya semakin berat bagi masyarakat yang selalu berpergian antar pulau maupun kenegeri tetangga. Terlebih lagi Pelabuhan Tanjungpinang masih terlihat semberawut, mulai dari tempat parkir hingga pelayanan, maupun pasilitas yang ada. Ketika berita ini dipublikasikan awak media ini belum dapat mengkonfirmasi Pihak PT.Pelindo. (dayat)
Discussion about this post