Natuna-Leadernusantara.com-Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna, Hendra Kusuma, SH.M.Si didampingi Kabid PTK Budiman, S.IP menghadiri kegiatan Workshop Model Kompetensi Guru terkait Perdirjen GTK Nomor 2626/B/HK.04.01/2023, di SMP Negeri 1 Bunguran Timur Laut, Selasa, 25 Juni 2024.
Dalam sambutanya Hendra Kusuma menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh Komunitas Guru Merdeka Kabupaten Natuna. Beliau juga berpesan jadilah guru yang professional, guru yang terus belajar dan terus belajar, tidak pernah menyerah dengan rintangan yang ada, dan guru yang berkepribadian dan berakhlak mulia. Karena guru akan ditiru dan dijadikan teladan bagi peserta didik (siswa) maupun masyarakat. Tugas dan beban guru sangat berat, sudah sangat layak sekali guru mendapatkan julukan “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”.
Beliau juga mengajak guru Natuna bersama-sama untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Natuna. Dengan terbentuknya Komunitas Belajar (Kombel) Guru Merdeka Kabupaten Natuna dan adanya guru penggerak Beliau optimis pendidikan di Kabupaten Natuna akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada kesempatan yang sama juga, Kabid PTK Budiman, S.IP dalam sambutannya Beliau berpesan walaupun guru disibukan dengan berbagai aktivitas di luar, sebagai seorang guru janganlah melupakan tugas pokoknya yaitu mengajar, membimbing, mendidik, sehingga dari proses tersesbut anak yang bodoh akan menjadi pintar, anak yang nakal akan menjadi baik dan terarah. Tugas dan beban guru sangat berat. Di pundak gurulah akan lahir generasi yang cerdas, terampil, bernalar kritis, reflektif, mandiri, berakhlak dan berbudi pekerti luhur seperti yang tergambar dalam profil pelajar pancasila.
Ketua Komunitas Belajar Guru Merdeka Kabupaten Natuna Mansur, S.Pd dalam sambutannya Beliau berharap guru penggerak yang sudah tergabung atau yang belum tergabung dalam Komunitas Belajar Guru Merdeka Kabupaten Natuna, dapat mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh sehingga ilmu yang diperoleh nantinya dapat disebarkan kepada kawan-kawan lain yang berada di sekolah masing-masing.
“Selama kegiatan saya berharap semuanya berpartisipasi aktif saling mendukung satu sama lain. Kita hari ini tidak berbicara siapa yang paling hebat, yang paling pintar atau yang paling cakap, tetapi kita harus tanamkan untuk saling melengkapi satu sama lain. Hilangkan sekat-sekat pembatas yang membuat kekeluargaan kita menjadi hampa. Kita adalah saudara yang dilahirkan dari rahim yang sama yaitu Pendidikan Guru Penggerak”, ungkap Mansur.
Beliau menuturkan bahwa kegiatan ini dari kita untuk kita dan oleh kita, maka itu jaga selalu soliditas dan solidaritas kita. Ketika kita melihat sebuah gunung yang indah yang dipenuhi oleh pepohonan dengan berbagai warna apakah kita menyebutnya “pohon dan daun yang sangat indah?” tentu tidak, tetap kita sebut “gunung yang sangat indah” padahal digunung ada banyak hal, atau ketika rekan rekan meminum secangkir kopi hangat yang nikmat apakah rekan-rekan menyebutnya “secangkir air ditambah gula dan kopi yang sangat nikmat”? tetntu tidak sepertikan, pasti kita menyebutnya dengan “kopi yang nikmat”. Dengan demikian mari kita bergerak bersama dalam barisan yang erat melalui Komunitas Guru Merdeka Natuna, ini adalah komunitas kita bersama, kita jaga bersama, kita pupuk bersama, dan kita rawat bersama, tutur Mansur dan mengakhiri sambutannya dengan sebuah pantun.
Kegiatan Worshop ini diikuti oleh peserta dari Guru Penggerak Angkatan 8 dan Angkatan 9 dan ditambah dengan Calon Guru Penggerak Angkatan 10. Kegiatan ini berlangsung satu hari dengan narasumber guru penggerak yang telah mengikuti pelatihan di Batam selama kurang lebih 3 hari. Pada kegiatan ini mereka mengimbaskan kembali dari Rencana Tindak Lanjut (RTL) mereka kepada rekan-rekan guru yang tergabung dalam Komunitas Belajar Guru Merdeka Kabupaten Natuna. Peserta kegiatan Worshop ini akan melaksanaka RTL di sekolah mereka masing-masing. (Herman)
Discussion about this post