Padang Pariaman (leadernusantara.com) – Goro Merupakan suatu budaya bagi masyarakat Durian Gadung daerah Kabupaten Padang Pariaman untuk mendorong program pemerintah demi pembangunan daerahnya.
Hal itu terlihat serangkaian program Air bersih PAMSIMAS, puluhan warga masyarakat Korong Durian Gaduang, Nagari Sikucur Timur Kec. V Koto Kampuang Dalam, Kab. Padang Pariaman Provinsi Sumbar, minggu 27 Oktober 2019, sangat antusias goro bersama.
Goro tersebut berdasarkan hasil musyawarahnya bersama, bagi warga yang ikut Goro diabsen sesuai nama yang telah dicantumkan pengurus, sebagai anggota pemanfaat Air bersih program PAMSIMAS tahun anggaran 2019 yang tercantum dipapan pengumuman.
Goro tersebut dilaksanakan setiap hari, kecuali hari libur yang telah ditetapkan pengurus, yaitu hari Jum’at. karena hari Jum’at tersebut yang telah ditetapkan Libur sesuai kesepakatan warga Korong Durian Gaduang.
Menurut Datuak Kupiah Naimi sebagai ketua satlak PAMSIMAS di Korong Durian Gaduang mengatakan kepada media ini, “Kami warga Durian Gadung untuk mendapatkan Air bersih, harus berjalan kaki menelusuri jalan setapak naik bukit turun bukit yang sangat melelahkan, karena jarak tempuh yang dilalui cukup jauh, medannya juga agak sulit, jika dimusim hujan, jalannya licin, bahkan sebagian warga membuat Bag penampung Air Hujan dirumah mereka”, jelasnya.
“Adanya program pemerintah pemanfaat air bersih PAMSIMAS, kami sangat bersukur, karena program ini kami merasa sangat terbantu, tidak perlu lagi susah payah untuk menjemput Air bersih pakai Galon, jauh dari pemungkiman warga”, sebutnya.
“Goro tersebut kami lakukan, mulai pada hari minggu tanggal 13-10-2019, setiap anggota yang ikut Goro diwajibkan seminggu satu kali. Bilamana bagi Anggota yang mahu Goro setiap hari juga boleh, kecuali hari libur yang telah ditetapkan oleh pengurus sesuai kesepakatan bersama, yaitu Hari Jum’at,” jelasnya.
Naimi juga menjelaskan, sumber mata Air yang diambil di lokasi Bukit Gadang, cukup lumayan jauh juga dari pemungkiman warga hingga menyebrangi sungai, untuk mengalirinya menggunakan pipa paralon sampai kerumah-rumah warga yang tergabung keanggotaanya.
Sumber mata Air tersebut layak dikonsumsi masyarakat, karena telah diuji di labolatorium Dinas Kesehatan Kab. Padang Pariaman Beberapa bulan yang lalu.(Edi)
Discussion about this post