Padang Pariaman, Leader Nusantara – Kondisi jalan di Korong Durian Gadung, kenagarian Sikucur Timur, Kabupaten Padang pariaman, saat ini sangat memprihatinkan.
Jalan penghubung, Padang Alai dengan Sungai Garinggin ini runtuh dan nyaris putus akibat hujan deras pada bulan desember 2018 lalu,
Akibatnya sejumlah pengguna kendaraan roda empat tidak bisa melewati jalan tersebut, adapun kendaraan yang bisa melewati hanya kendaraan roda dua dengan eksra hati-hati.
Hal tersebut diketahui ketika awak media ini melakukan infestigasi kelokasi jalan yang nyaris putus tersebut, Sabtu (13/01) sekitar pukul 15:05 WIB,
Disaat musim hujan kondisi semakin memperihatinkan karena, di tebing bahu jalan yang runtuh, terlihat seperti air terjun sekitar setingi 30 meter kedalaman reruntuhan tersebut
Jika dibiarkan diperkirakan, Nantinya kerusakan jalan semakin parah. Bahkan bisa putus karena dibawa arus air hujan yang megali ke jalan yang runtuh.
Selain mengakibatkan jalan putus, juga berdampak rusaknya pada perkebunan rakyat yang ada disekitar. Hal itu disebabkan tidak adanya saluran air yang tepat ditepi badan jalan.
Disamping itu dapat memperlamban roda perekonomian masyarakat . Karena masyarakat yang menggunakan akses jalan tersebut, harus berputar arah mencari jalan alternatif lainya yang lebih jauh.
Dari peristiwa ini, masyarakat setempat, umumnya pengguna jalan ini berharap, agar ditahun 2019 ini cepat diperbaiki. Supaya mereka bisa beraktifitas menjalankan roda perekonomian seperti biasa.
Salah seorang warga sekitar bernams lemi berharap kepada pemerintah agar jalan yang rusak parah tersebut secepatnya diperbaiki.
“Kami sebagai warga setempat berharap pada pemerintah agar jalan di korong kami ini cepat diperbaiki. Sebab kalau lambat dengan musim penghujan yang cukup tinggi ditahun ini, bisa-bisa jalan ini akan putus total” harapnya.
“apa lagi pas pada hujan lebat, smua aliran air hanya menuju kebadan jalan yang longsor itu. Air yang jatuh dibadan jalan itu sepert sudah membentuk air terjun, yang makin lama mengikis tanah ketempat yang lebih rendah lagi. “
Tambah lemi”untuk sekarang kendaraan roda Dua aja yang bisa menempuh. Karena untuk kendaraan roda 4 ditutup apa lagi bertonase tinggi. Karena sangat berisiko dan mengancam keselamatan apa bila roda 4 menempuhnya”.
Disamping itu lahan kebun kami juga rusak, diangkut material longsor dari badan jalan serta memperlambat roda perekonomian kami, karen kami harus mencari jalur alternatif lain yang jauh untuk membawa hasil usahakami. “tutupnya. (edi)
Discussion about this post