Lingga (Leadr) – Rangkaian kegiatan safari Ramadhan tahun 1440 Hijriah, Wakil Bupati Lingga beserta Istri dan rombongan mengunjungi pulau Berhala, didampingi oleh Kabag Kesra dan Perwakilan dari Badan Amil Zakat Kabupaten Lingga, disambut baik oleh masyarakat serta Camat Singkep Selatan beserta staff. Di masjid Babul Ikhlas pada Minggu (12/05/2019).
Pada kesempatan itu, Sabirin selaku Camat Singkep Selatan menyampaikan dalam kata sambutannya, menghimbau agar masyarakat pulau Berhala untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, agar pembangunan yang dilaksanakan terlihat bersih dan rapi sehingga lingkungan tampak indah, terutama di titik yang berpotensi wisata.
“Kalau bisa diakomodir dengan anggaran desa, tolong dirembuk dengan BPD-nya. Jadi tidak perlu menunggu anggaran dari Kabupaten, maklum karena masih banyak yang menjadi perhatian kita bersama,” kata beliau berharap.
Sabirin juga mengingatkan, agar daerah yang rawan bencana alam, seperti di Pulau Lalang untuk lebih menjadi perhatian. “Sesegera mungkin diantisipasi, jangan sampai setelah ada bencana lain, baru mau diantisipasi.” kata beliau menegaskan.
Ditambahkannya, pemerintah Kecamatan Singkep Selatan terus berupaya untuk mengakomodir dan mencari solusi terbaik untuk mengatasi hal tersebut, pihak desa juga mengantisipasi dalam anggaran APBDes.
Selanjutnya, Ibu Wakil Bupati Lingga mewakili P2TP2, menyampaikan pencerahan kepada masyarakat pulau Berhala, terutama menyangkut masalah perempuan dan anak-anak. Karena kasus yang banyak terjadi di Kabupaten Lingga, adalah pelecehan seksual terhadap anak.
Hal ini terjadi karena orang tua kurang perhatian terhadap anak-anaknya, membiarkan anak-anak bermain ponsel, menonton video, serta mengakses media sosial tanpa pengawasan, sehingga orang tua tidak mengenal dengan siapa saja anaknya menjalin pertemanan, himbaunya.
Maka para orang tua dan pemuda-pemudi yang sudah ingin menikah, ketika sudah memiliki anak, haruslah dibekali dengan pendidikan agama untuk bentengi diri dalam kehidupannya, yang terpenting lagi pengenalan terhadap budaya Melayu, yang dikenal ramah, sopan dalam berpakaian.
Dia juga menyinggung, kebanyakan orang tua terlalu sibuk dengan mencari uang, sehingga acuh terhadap apa yang dikenakan oleh anak-anak mereka, tanpa ada rasa risih untuk menegur dan mengingingatkan. Hal inilah yang memicu terjadinya pelecehan seksual ditengah masyarakat.
Belakangan ini, kebanyakan orang tua terlalu sibuk dan lupa dengan anak-anaknya, hanya menyayangkan jika anak-anaknya sudah rusak, sebagai generasi penerus daerah akan merugi, siapa menjadi cikal bakal yang akan memimpin Negeri Lingga kedepannya. Kalau moral dan tata kerama terhadap orang tua suah hilang. Mau dibawa kemana Kabupaten Lingga kedepannya.
“Anak-anak tak cukup hanya dengan diberikan makan, uang, baju mahal dan handphone. Tapi harus diajarkan untuk dekat dengan agama, kita dekatkan mereka dengan Allah, insyaallah akan menjadi aset kita menuju surga. Anak kita tak hanye cukup makanan jasmani, tapi juga makanan rohani, yakni agama,” katanya mengingatkan.
Dapat menyakini apabila anak-anak sudah diajari dan dididik dengan bekal pendidikan agama, Insyaallah apapun yang terjadi, tidak akan terjadi lagi pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan.
“Sayangilah anak kita, Sayangi istri kita. Kalau komunikasi kita baik di dalam keluarga, Insyaallah pengaruh apapun yang datang dari luar tidak akan berdampak buruk bagi mereka. Mari ajari mereka mengaji dan dekat dengan agama.”
Pada kesempatan ini disampaikannya juga, fungsi P2TP2, tidaklah menghakimi bapak-bapak ataupun ibu jika ada permasalahan. Mereka siap menjadi penengah dan memberikan pendampingan, baik itu untuk para ibu ataupun anak.
Diakhir sambutannya, berharap agar desa Berhala bebas dari pelecehan dan kekerasan terhadap anak, tutupnya. Kemudian dilanjutkan tausiyah oleh ustad yang telah ditunjuk, diakhiri dengan penyerahan bantuan dari Pemkab Lingga kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Sumber MC. Editor (sdr)
Discussion about this post