Tanjungpinang (leadernusantara.com) – Karir bukanlah menjadi utama demi tercapai pendidikan yang berkualitas dan berkrakter berakhlak mulia, Sekolah Menengah Pertama Negeri Lima (SMP N 05) Tanjungpinang yang dipimpin oleh Yulismar, Siswa-siswinya berhasil Qataman Alqur’an 36 siswa dari 90 siswa yang mendaftar seleksi komfetisi.
Yulismar mengatakan kepada media ini pada Tanggal 20 Februari 2017 diruangan kerjanya. Untuk menjadikan peserta didik yang berkralter berakhlakmulia, harus mengkedepankan pendidikan agama sebagai tuntunan untuk mebentuk krakter dan budaya dalam kehidupan manusia berbangsa dan bernegara, apapun agamanya yang diakui di Negara Kesatuan Repoblik Indonesia (NKRI).
Proses belajar dan mengajar diperlukan kesabaran, iklas dan tulusan untuk memberikan edukasi kepada peserta didik, dalam mentransper ilmu sesuai kurikulum, sehingga dapat tercapai program pemerintah Kota Tanjungpinang dibidang pendidikan, hingga tumbuh dan berkemabang dapat melahirkan sumber daya manusia yang handal untuk membangun negeri bertuah kedepan.
SMP N 05 berhasil melaksanakan Qataman Alkur’an 36 peserta didik, yang merupakan perdana terlaksana disekolahan di Tanjungpinang, dasar untuk mencapai Qataman Alqur’an peserta didik melalui proses belajar mengajar dilakukan uji komfetisi sehingga dapat diketahui sebagai tolak ukur dari kemampuan peserta didik dalam membaca Alqur’an. Kata Yulismar.
Pelaksanaan Qataman Alqur’an tersebut disasikan oleh Walikota Tanjungpinang bersama stekholder terkait yang hadir di SMP N 05 pada saat itu, hal itu menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi kami selalku tenaga pendidik sebagai guru, karena atas dasar kerja keras para Guru maupun para siswa-siswi itu sendiri dalam mengikuti proses belajar-mengajar.
Program pemerintah Kota Tanjungpinang yang belum lama ini ditetapkan sebagai kurikulum proses belajar-mengajar, peserta didik khususnya yang beragama Islam, harus pandai mengaji, mulai dari Iqrak hingga Alqur’an sesuai tingkatannya. Siswa juga dianjurkan wajib melaksanakan pardu syahlat lima waktu dalam sehari-semalam, sesuai aturan agama Islam. Jelas Yulismar.
Hasil pantauan Majalah Leader Kepri dan leadernusantara.com dilapangan, banyak prestasi yang diraih oleh peserta didik dimana Yulismar dipercaya sebagai guru kepala di sekolahan, seperti SMP N 05 dan SMPN 04, mulai dari bidang olah raga, cerdas cermat, pelaksanaan UN, hingga penataan taman di Sekolahan, sehingga sekolah tersebut menjadi paforit dan pendidikan berstandart nasional.
Ketika Majalah Leader Kepri dan leadernusantara.com ini menanyakan Yulismar, Untuk mengawali pekerjaan sebagai guru hingga dipercaya menjadi kepala sekolah. Menurut Yulismar, “ Pertama bekerja sebagai guru biasa disalahsatu Sekolah selama 3 Tahun di Pulau Buruh Tanjung Balai Karimun, pada Tahun 1987. Pada Tahun 1990 saya dipindahkan mengajar di SMP N 05 Tanjungpinang sebagai guru biasa, sebutnya.
Pengalamannya dalam ajar mengajar di SMP N 05, sering membawa anak-anak didik pergi mengikuti lomba dan senam, sebagai guru harus berusaha mendekati peserta didik. Jika anak-anak itu ada yang bandel maka harus didekati, hingga dapat diketahui apa penyebabnya anak-anak itu bandel. Jika perlu kita berprilaku seperti anak-anak, sehingga dia terbuka karena merasa bahwa guru itu adalah temannya. Sebut Yulismar.
Yulismar: “ Saya selalu membawa anak-anak pergi mengikuti lomba dan senam, kalau ada anak-anak itu yang bandel, saya dekati apa penyebanya hingga anak itu menjadi bandel, tujuannya supaya kita tahu krakter sianak itu seperti apa, harus dirangkul diberi pemahaman, sehingga dia tahu mana yang dilarang dan mana yang disuruh.” kata Yulismar bercerita.
Yulismar juga menceritakan ketika dipercaya menjadi guru kepala di SMP N 04, behasil membuat Sumur Bor menelan biaya 40 Juta, dengan cara mengajak para orangtua murid yang mau dan mampu menyumbangkan sedikit rezekinya, untuk kepentingan Air bersih kebutuhan disekolah, alhamdulilah sekarang tidak lagi susah Air bersih, bisa menyiram taman bunga di halaman sekolah. Jelasnya.
Pada saat ini saya kembali ditugaskan sebagai guru kepala di SMP N 05, seperti yang kita ketahui, sarana lapangan di SMP N 5 tidak luas, namun saya upayakan membuat taman tanaman bunga dan bank sampah, mana sampah produktif seperti plastic dipisahkan untuk diolah menjadi kerajinan. sampah dedauan dan tumbuhan diolah menjadi pupuk komvos bisa memupuk bunga taman.
Sehingga ruangan dan taman tampak indah dapat menjadi sebagai sarana rekreasi untuk mehilangkan kejenuhan para murid maupun guru disekolah. Karena jika dilihat orang pergi berkreasi yang dilihat hanya keindahan dan kenyamanan, maka dari itu saya coba untuk menciptakan taman sisa tanah bangunan pasilitas sekolah. Tambah Yulismar.
Gagasan itu dilakukan dengan hiklas dan tulus untuk kepentingan sekolah, kenyamanan dalam proses belajar mengajar, namun apapun hasil yang diproleh tidak terlepas hasil kerja keras para guru dan orang tua murid. Karena saya selaku guru kepala tidak mengkedapankan jabatan lebih mengutamakan kerja sama yang baik, kata Yulismar bersahaja. (sdr)
Discussion about this post