Nasioal (leadernusantara.com) – Sekretaris Daerah Provinsi Kepri H. TS. Arif Fadillah hadiri Rapat Koordinasi Nasional Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tahun 2018 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (7/3).
Kepulauan Riau yang penuh retorika santun ramah dan berbudaya yaitu Budaya Melayu. Dalam wawancaranya Sekda Arif mengatakan dengan keadaan Kepulauan Riau hingga saat ini tetap kondusif, ia yakin Kepri siap menghadapi pemilu.
“InsyaAllah kita mampu menghadapi tahun pemilu dengan keharmonisan serta dijauhkan dari konflik,” ujar Sekda Arif.
Menurut Arif, Adanya rakornas yang diikuti sebagai pedoman bekal menambah keyakinannya sebagai bentuk antisivasi penanganan berbagai konflik social yang kan timbul dalam menghadapi masa Pemilu.
“Alhamdulillah Rakornas berjalan lancar dan kita mendapatkan pengetahuan, petunjuk serta bekal dan pedoman dalam menangani konflik sosial di daerah,” lanjut Arif.
Dalam Rakornas Tim Terpadu itu, kata Sekda Arif mengajak kepada seluruh daerah untuk menjaga kesatuan NKRI agar jauh dari gesekan-gesekan konflik yang datang baik dari dalam maupun luar, ajaknya.
“Tim didaerah juga sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan diminta untuk rapat rutin setiap bulannya, kita juga diminta untuk setiap 3 bulan dapat melaporkan hasil penanganan yang terjadi dilapangan kepada Mendagri,” ucap Sekda.
Rapat itu bertema, Sinergitas Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Guna Mendukung Sukses Pilkada 2018 dan Persiapan Pemilu 2019. Rapat tersebut dipimpin dan dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan RI Wiranto, ditandai dengan penekanan tombol sirine.
Dalam kata sambutan Wiranto mengatakan, persatuan suatu bangsa adalah mutlak untuk menghasilkan tujuan nasional. Pesta Demokrasi dalam NKRI adalah hal yang harus kita jalani sebagai bentuk bernegara dan itu harus di jalani dengan kebersamaan dan jalin persatuan, ujar Wiranto.
Dilanjutkan Wiranto, bahwa isu konflik yang berkembang dari berbagai penjuru saat ini semakin gencar, untuk itu kita sebagai aparatur diharapkan mampu menjadi leading sector dalam mengatasi konflik ditengah-tengah masyarakat.
“Proxy war salah satunya bagaimana kita mampu bijak dalam menghadapi hal tersebut, mindset masyarakat juga harus diarahkan ke arah yang benar,” sebut Wiranto.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo selaku Ketua Tim Terpadu mengatakan, Penanganan Konflik Nasional mengatakan, Ancaman konflik yang semakin nampak ke permukaan. Sudah menjadi tugas kita bersama saling menyatukan pemahaman dalam menyusun strategi dalam penanganan potensi konflik tersebut, kata Tjahjo.
Apalagi menjelang pemilu, “konflik sosial mulai di timbulkan oleh pihak berkepentingan.”
Seperti kita ketahui, banyaknya permasalahan di daerah seperti radikalisme, terorisme, narkoba dan korupsi membuat kita harus waspada dan selaku aparatur kita dituntut mampu meredam semua konflik tersebut, untuk menciptakan tatanan Negara yang harmonis, jelas Tjahjo.
Kemudian laporan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Sudarmo selaku panitia pelaksanaan Rakor mengatakan, bahwa tujuan dilaksanakannya Rakor adalah untuk mewujudkan dan meningkatkan koordinasi dan sinergitas antar aparatur baik pusat maupun daerah.
“Agar dapat langkah-langkah yang konkret dalam menangani konflik menjelang pemilu, bersama kita mampu meredam konflik tersebut,” ujar Sudarmo.
Rakor itu diisi diskusi panel yang dipimpin oleh Mendagri Tjahjo Kumolo dengan menghadirkan pembicara dari Mabes TNI yang disampaikan oleh Letjen TNI Dodik Wijanarko kemudian dari Mabes Polri oleh Brigjenpol Herry Wibowo serta Pejabat Sementara Gubernur Lampung Didik Suprayitno.
Dalam kesempatan itu, hadir Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim, Asisten III Pemerintah Provinsi Kepri Muhammad Hasbi, Plt. Kaban Kesbangpol Zulhendri, Kabinda Kepri Brigjen Pol. Suharyono beserta peserta tamu undangan lainnya.(Ald/Humas/red)







Hari ini : 2792
Total Kunjungan : 2834230
Who's Online : 127
Discussion about this post