Natuna (Leader) – Wakil Bupati Natuna Dra Hj.Ngesti Yuni Suprapti MA, 6 Agustus 2019, menghimbau seluruh kader penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan untuk benar-benar menjalankan 10 program pokok PKK.
“Saya harapkan kepada seluruh ibu-ibu penggerak dan kader PKK, untuk dapat menjalankan 10 program pokok PKK tersebut, apabila 10 program pokok PKK itu dijalankan dengan benar, Ibu-ibu sudah membantu dalam perkembangan pembangunan di Natuna.”Ngesti.
Lanjut Ngesti, tetapi juga saya ingatkan, urusan rumah tangga juga di utamakan, jangan sampai kita dijuluki Perempuan Kurang Kerjaan (PKK) oleh Bapak-bapak diluar sana, isu ucapan itu pernah kita dengar. Oleh sebab itu mari kita buktikan dengan menjalankan 10 program pokok PKK dengan serius.”Saran Wabup.
Berikut 10 Program Pokok “PKK” Pembinaan Kesejahteraan Keluarga.1, Penghayatan dan Pengamalan PANCASILA, karena
Pancasila merupakan landasan ideologi negara Indonesia, terdiri dari 5 prinsip yang tidak terpisahkan, meliputi, Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pancasila digali dari nilai budaya Indonesia, yang mencakup kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, lebih mementingkan kepentingan nasional dari pada kepentingan diri sendiri atau keluarga. Mengembangkan rasa kebersamaan, taat pada peraturan dan hukum yang berlaku, berbudi pekerti luhur, serta berwatak mulia.
2. Gotong Royong Ini adalah sikap kebersamaan, saling membantu, Sikap gotong royong sudah ada dalam tradisi, budaya hidup masyarakat, seperti Arisan, Tengelan, Selapanan, Sambatan, Patungan, Lebotan, Jimpitan (Jawa Tengah dan Jawa Timur) Resaya, Tabur (Jawa Timur) Rereyongan Sarumpi (Jawa Barat) Subak, Sekaha (Bali) Basuri, Matag, Siru (Nusa Tenggara Barat) Arong, Engko, Gemoking (Nusa Tenggara Timur) Sakai-sembahyangan (Lampung) Marsi-dapara (Sumatera Utara) Pela, Masori (Maluku) Mapalus (Sulawesi Utara) Puludow, Pongerih (Kalimantan)
3. Pangan Dalam hal pangan, PKK menggalakkan penyuluhan untuk pemanfaatan pekarangan, antara lain dengan menanam tanaman yang bermanfaat, seperti sayuran, ubi-ubian, buah-buahan dan bumbu-bumbuan.
Bahkan juga dianjurkan memelihara unggas dan ikan serta cara pemeliharaannya di lahan pekarangan mereka sendiri, Hasilnya dimanfaatkan untuk kepentingan keluarga, selebihnya dapat dijual untuk menambah pendapatan keluarga dan meningkatkan penganekaragaman pangan lokal. Pembinaan teknis diadakan dalam kerjasama dengan dinas pertanian setempat.
4. Sandang Sebagai salah satu kebutuhan dasar, pakaian sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian, sikap, perilaku dan kesehatan, di berbagai daerah, PKK menggalakkan upaya untuk dapat memanfaatkan produk bahan dan corak pakaian setempat, dengan mencintai produksi dalam negeri.
5. Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga, Rumah bukan sekedar tempat untuk berteduh saja, Rumah adalah tempat keluarga dapat hidup bersama dan meningkatkan kualitas hidupnya, dalam lingkungan yang nyaman, damai, bersih dan apik.
Perlu mengetahui bagaimana menata rumah sehat, menarik dan nyaman, Selain itu juga perlu pula mengetahui bagaimana menjaga kebersihan rumah dan memanfaatkan pekarangan.
6. Pendidikan dan Keterampilan
Dalam hal ini PKK memanfaatkan jalur pendidikan non-formal, dengan adanya Program “Wajib Belajar”, maka PKK menganjurkan keluarga untuk dapat memberikan pendidikan yang baik bagi putera-puterinya.
Anak laki-laki maupun perempuan, perlu mendapat kesempatan belajar yang sama, sebagai mitra pemerintah, maka dewasa ini PKK juga berperan dalam melaksanakan program Pendidikan Anak Usia Dini, yaitu (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB).
Dalam rangka Pemberantasan Buta Aksara, PKK melaksanakan “Paket A, B dan C”, yang dapat disejajarkan dengan SD, SMP dan SMU. PKK percaya bahwa pendidikan adalah proses seumur hidup, maka PKK juga harus beperan aktif, jelasnya. (Herman/leader)
Discussion about this post