Tanjungpinang (leadernusantara.com) – Adanya OTT yang menyeret oknum Pegawai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tanjungpiunang kemapolda Kepri, sembuka tabir kasus dilingkup BUMD dibawah komando Asep Nana Suryana, yang mengundang perhatian orang banyak.
Kini menjadi buah bibir bagi masyarakat Operasi Tangkap Tangan (OTT) Tim Sapu Bersih (Saber) Pemkot Tanjungpinang, yang nmenyeret Selamat pegawai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ke Mapolda Keri, tentunya Selamat tidak sendiri menikmati uang hasil kejahatan yang dilakukannya.
Pada hal dari dulu menurut sumber media ini, banyak praktek pungli yang terjadi dalam pengelolaan pasar. Seperti bangunan pasar KUD, WC disulap menjadi Kios, menguntungkan kepada oknum tertentu hingga Jutaa Rupiah, bukan kepada lembaga Badan Usaha Milik Daerah.
Persoalan itu mengundang perhataian masyarakat maupun media masa, bahkan membuka kasus lama yang belum ada kejelasannya dalam penegakan hukum sesuai ketentuannya yang berlaku, seperti kasus tower senilai Rp1,4 miliar yang dikelola oleh BUMD masa kepemimpinan Eva Amalia.
Kasus tersebut, pernah dibidik oleh kejaksaan Negeri Tanjungpinang, namun sampai saat ini seperti apa penanganannya masih mesteri. Saat media ini melakuakan konfirmasi dengan Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah terkait kasus di BUMD, Lis mengatakan pada tanggal 7 Maret 2017 “ Itu halnya konfirmasi ke BUMD bang”. Jawabnya melalui pesan singkat via Phonselnya.
Ketika media ini hendak melakukan konfirmasi dengan petugas kejaksaan Negeri Tanjungpinang yang berwenang, dikantor Kejasaan, namun petugas jaga mengatakan, “Pak kajari bersama kasi Intel lagi keluar ada tamu”. Sebut petugas itu.
Begitu juga awak media ini mendatangangi Mapolres Tanjungpinang bertujuan untuk melakukan konfirmasi dengan pihak yang berwenang di kepolisian Polres Tanjungpinang, pada 7 Maret 2017, staf Kapolres Tanjungpinang mengatakan diruangannya, “Pak Kapolres lagi keluar daerah, pa Waka lagi rapat di Reskrim”. Sebutnya.
Segudang masalah yang tidak kunjung tuntas di BUMD, seperti penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di pasar baru hingga jalan masuk ke pelantar KUD pasar Ikan, termasuk bangunan liar yang menhiyasi pasar Tanjungpinang, dapat diyakini ada setoran kepada oknum pengelola pasar.
Yang menjadi keluhan masyarakat, jalan pelantar hendak masuk kepasar Ikan susah dilewati pejalan kaki maupun kendaraan roda dua, karena dihuni para pedagang sayur mayur kiri kanan jalan hingga nyaris tidak ada celah jalan untuk dilewati.
Anehnya Dirut BUMD yang berwenang pada saat ini masih senyap seperti tidak ada upaya untuk menertibkan, karena mungkin para pedagang tersebut sudah membayar kepada petugas BUMD dibawah kepemimpinan Asep Nana Suryana.
Ketika media ini mendatangi kantor BUMD di komlek pasar Potong lembu hendak melakukan konfirmasi dengan Asep Nana Suryana, satapnya mengatakan pada Tanggal 7 maret 2017, salah seorang stafnya mengatakan “Pak Asep keluar daerah”, sebutnya.
Sebelumnya media ini konfirmasi dengan Kabit humas Polda Kepri Erlangga melalui pesan singkat via Phonselnya terkait penyidikan kasus pungli tersangka Slamet Pegawai BUMD Kota Tanjungpinang yang sedang bergulir dimapolda Kepri, ada tidak, tersangka lainya yang bakal menyusul.
Erlangga mengatakan, “ Penyidik masih focus pada tersangka Slamet, untuk tersangka lainnya, tentu nanti penyidik akan melihat bukti-bukti jika ada keterlibatan tersangka lainnya.” Kata Erlangga melalui pesan singkat.
Ketika media ini mengkonfirmasi Asep Nana Sryana melalui Phonselnya via pesan singkat, pada Tanggal 7 maret 2017, terkait OTT Tim Saber yang menyeret salah seorang pegawainya Selamat ke Mapolda Kepri, sampai berita ini diterbitkan tidak ada jawaban alias bungkam.(sdr)
Discussion about this post