Pontianak Kalbar (leadernusantara.com) – Pengurus Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Kalimantan Barat, periode 2024-2029 resmi dilantik, pada Selasa siang (5//11//2024), di Graha Dekopinwil Kalbar.
Pada upacara pelantikan pengurus Dekopinwil Kalbar tersebut, di pimpinan langsung oleh Ketua Dewan Koperasi Indonesia, Andi Muhammad Nurdin Halid dalam arahanya menagakatan, Pengurus Dekopinwil Kalbar yang baru dilantik, diharapkan jadi wadah advokasi bagi seluruh koperasi di Kalbar.
Adapun pengurus Dekonpenwil Kalbar tersbut dipimpin oleh Hamzah Tanwil, sedangkan Glorio Sanen didaulat sebagai Ketua Bidang Advokasi.
Dalam arahan Ketua Dekopin, Nurdin Halid mengatakan, Dekopinwil memiliki peran advokasi bagi seluruh koperasi di Indonesia. Selain itu, sebagai wadah memperjuangkan pengembangan dan perjuangan cita-cita gerakan koperasi di Indonesia.
“Kedepan diharapkan dapat bersinergi dengan pemerintah daerah agar koperasi menjadi bagian dari penggerak dibidang ketahanan pangan dan energi,” ungkapnya.
Sementara itu, Glorio Sanen mengucapkan terima kasih atas amanah yang diberikan kepadanya sebagai Ketua Advokasi Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Kalimantan Barat, kedepan akan dapat untuk berupaya untuk menjalankan fungsi advokasi dalam mendukung cita-cita gerakan koperasi.
“Sebagaimana sambutan ketua umum, mengingatkan salah satu peran Dekopin adalah advokasinya seluruh koperasi Indonesia. Karena itu, kita akan inventarisir masalah, untuk kita rumuskan langkah-langkah advokasi,” kata Glorio Sanen.
Menurut Sanen, Dekopin memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi kerakyatan. Apalagi, di era kepemimpinan Prabowo-Gibran menjadikan Kementerian Koperasi, tidak lagi digabungkan dengan Kementerian UMKM, kusus mengelola Koperasi, jelanya.
“Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberikan kontribusi nyata bagi tumbuh kembang koperasi di Indonesia, terkusus di Kalbar”paparnya.
Disamping itu, dalam konteks Kalbar, koperasi simpan pinjam sangat berkembang dan terbukti mampu menggerakkan ekonomi kerakyatan. Seperti CU, misalnya. Kehadiran CU telah berkontribusi mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
Oleh karena itu dalam konteks keberhasilan pembangunan yang ditorehkan itu, akan menjadi contoh untuk mendorong pengembangan koperasi yang lain. Termasuk, komitmen bersama memberikan jaminan perlindungan terhadap unit usaha koperasi.
“Pendampingan ini akan menjadi fokus bidang advokasi kedepan, kita akan terus melakukan konsolidasi dan serap masalah untuk merumuskan langkah kedepan, untuk organisasi,” pungkasnya. (Maria)
Discussion about this post