Kepri (leadernusantara.com) – Pemuda di Kepulauan Riau harus meningkatkan kualitas pendidikan agar bisa bersaing di kemudian hari. Tak cukup hanya S1 pemuda harus menambah hingga S3.
“Dengan persaingan dunia yang kompetitif kedepan, tidak ada cara lain, pemuda di Kepri harus menambah pengetahuan dengan sebaik baiknya. Lalu memahami agama dengan sebaik baiknya agar tidak terjerumus kedalam pemahaman agama yang salah,”
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Tanjungpinang Robby Patria pada saat Dialog Kebangsaan yang dibuat Aliansi Pemuda Islam Kepulauan Riau di Asrama Haji, belum lama ini. Selain Robby, ada Suryadi dosen UMRAH, Hilman dari Polres Tanjungpinang dan Indra dari Kesbangpol Pemprov Kepri.
Sebagai generasi muda yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan Indonesia, maupun Kepri pada khususnya, maka pemuda di Kepri harus siap siap dengan tantangan kedepan yang begitu kompleks.
Negara negara maju seperti Amerika, Singapura, dan negara Skandinavia menyiapkan pemuda pemuda mereka dengan baik. Mengratiskan biaya pendidikan hingga ke universitas misalnya.
“Kalau kita lihat di kampus di Singapura, Malaysia, dan Eropa, rata rata yang kuliah S3 adalah pemuda pemuda. Di sini pemuda harus menuntut negara agar memberikan beasiswa sebanyak banyaknya. Jika kita tak banyak yang bisa dapat beasiswa LPDP, maka daerah harus memberikan beasiswa ke kampus kampus lain di Jawa atau luar negeri agar pemuda pemuda di Kepri siap bersaing di kemudian hari,” ujar Robby yang saat ini sedang S3 di University Tun Hussein Onn Malaysia itu.
Menurut Robby, di banyak negara maju, untuk meningkatkan kesejahteraan maka pilihan meningkatkan kualitas pendidikan adalah pilihan terbaik. Dengan pendidikan bagus, maka mereka akan mendapat peluang kerja di posisi bagus dengan gaji yang juga memadai. Dengan demikian, pemuda itu bisa hidup sejahtara dengan gaji yang memadai.
Rata rata negara PDB perkapita besar, seperti Singapura, pendidikan warganya sudah bagus bagus. Bayangkan Singapura sudah menembus 56 ribu dollar Amerika, Indonesia masih belum sampai 4000 US dollar.
Dia menambahkan, pemuda rentan disusupi dengan ajaran yang salah seperti menjadi teroris karena disebabkan minimnya pengetahuan dan literasi. Pemuda itu rentan dan masih mencari jati diri. Dengan banjir informasi di internet, maka diperlukan pengetahuan agar informasi yang buruk tidak diserap.
Untuk itu dasarnya harus kuat dengan pemahaman ajaran agama yang sesuai dengan tuntunan agama masing masing. “Dengan pengetahuan yang baik, pemahaman agama yang baik, maka Insya Allah pemuda Kepri akan sanggup ikut mengisi pembangunan ke depan,” kata Robby. Sumber komimfo Kepri (leader)
Discussion about this post