Padang Pariaman, (leadernusantara.com) – Untuk mengisi lahan kosong 10.000 Pokok bibit manggis mulai ditanam di Nagari Sintuak Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat.
Bibit manggis tersebut diberikan kepada masyarakat Nagari Sintuak, untuk dapat memanfaatkan lahan kosong. Sehingga diperkirakan Lima tahun ke depan Nagari Sintuak bakal menjadi lumbung manggis di Kabupaten Padangpariaman.
Wakil Bupati Padangpariaman, Suhatri Bur mengatakan hal itu pada serah terima bibit manggis sekaligus penanaman perdana kepada kelompok tani manggis Nagari Sintuak dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, di Korong Rimbo Karanggo, Nagari Sintuak, Selasa (17/1).
Penyerahan bibit Manggis nitu disaksikan Dandim 0308 Pariaman Letkol. Endro, Anggota DPRD Padangpariaman Fraksi PKB Hasan Basri, Camat Sungailimau Defriatos (sebelumnya Camat Sintoga), Camat Sintoga Elda Husniwar, Walinagari Sintuak Anasril Nazar, para walikorong di Sintuak dan perwakilan petani penerima bibit manggis.
Menurut Suhatri Bur, penyerahan bibit manggis ini merupakan langkah strategis Walinagari Sintuak dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Walinagari Sintuak tidak hanya memikirkan fisiknya pembangunan di Sintuak, namun yang tidak kalah pentingnya upaya dalam mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.
“Dari 10.000 batang bibit manggis ini, jika berhasil separohnya saja, sekitar 5.000 pohon manggis di Sintuak. satu batang pohon mangis mampu menghasilkan uang Rp.3 juta sekali musim manggis, berarti bisa Rp.1,5 trilyun uang beredar di Nagari Sintuak. Ini merupakan potensi yang patut diberikan apresiasi,” kata Suhatri Bur menambahkan.
Sementara itu, Dandim Endro menyebutkan, masyarakat juga perlu mendukung program yang sudah dibuat oleh Walinagari Sintuak. Artinya masyarakat harus pula bertanggungjawab dari bantuan yang diberikan. Setelah menerima bibit, jangan dibiarkan begitu saja tanamannya. Tetapi perlu dirawat dan dijaga agar hasilnya bisa maksimal.
“Tahun 2017 ini TNI akan mendukung program pengoptimalan lahan pertanian dengan memberdayakan lahan pertanian yang masih tidur. Saat ini Negara kita diserang dari luar dengan produk-produk hasilan pertanian.
Lihat saja berbagai jenis buah-buahan didatangkan dari luar. Sementara Indonesia memiliki lahan yang luas untuk diolah menjadi lahan pertanian,” kata Endro menambahkan.
Sedangkan Walinagari Sintuak Anasril Nazar menyebutkan, ide awal dari program pengadaan bibit manggis ini adalah informasi dari eksportir manggis yang banyak mendatangkan manggis di daerah Kabupaten Padangpariaman.
Ternyata manggis bukan hanya dikonsumsi oleh masyarakat di daerah ini, namun sudah menjadi konsumsi internasional. Pasar luar negeri sangat membutuhkan pasokan buah manggis.
“Selain itu, manggis tidak saja isi buahnya yang putih dimakan, namun juga bermanfaat untuk obat. Bahkan buah manggis bisa dibuat minuman jus. Sehingga manggis memiliki prospek ekonomis tinggi,” kata Anasril yang memiliki usaha pencucian mobil ini.
Menurut Anasril, pengadaan bibit ini berasal dari dana desa tahun 2016 dengan anggaran sekitar Rp 150 juta. Mudah-mudahan lima tahun ke depan, Nagari Sintuak benar-benar menjadi sentra manggis di Kabupaten Padangpariaman.
Penanaman bibit manggis perdana yang berada di sekitar lokasi acara dilakukan Dandim 0308 Pariaman Letkol Endro, Anggota DPRD Padangpariaman Fraksi PKB Hasan Basri yang disaksikan oleh Camat Sintoga Elda Husniwar, Camat Sungailimau Defriatos (sebelumnya Camat Sintoga), Walinagari Sintuak Anasril Nazar, para walikorong di Sintuak dan perwakilan petani penerima bibit manggis. (Mudawar Rasyad)
Discussion about this post