Padang Pariaman (leadernusantara.com) – Kabupaten Padang Pariaman bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyalurkan beasiswa senilai Rp439 juta kepada penerima 424 Orang mahasiswa kurang mampu di Kabupaten Padang Pariaman.
“Pemerintah daerah bersama Baznas secara berkala rutin memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa untuk mendukung kemajuan pendidikan di Kabupaten Padang Pariaman, baik itu kuliah di sumatera barat maupun diluar Provinsi Sumatera Barat”, kata Ali Mukni.
Beasiswa tersebut diserahkan oleh Bupati Padang Pariaman ALi Mukhni secara sembolis, kepada mahasiswa, pada Kamis, (14/9) di halaman Kantor Bupati Padang Pariaman. Menurut Ali Mukni, Beasiswa tersebut diberikan kepada mahasiswa asal Padang Pariaman, melalui Program Padang Pariaman cerdas 2018. Sebutnya.
ditambahkannya, Sumber anggaran, untuk bantuan beasiswa tersebut, berasal dari zakat para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di lingkungan pemkab padang Pariaman, sekitar 80 persen, selebihnya dari zakat para perantau dan zakat perusahaan swasta Di Padang Pariaman. Jelasnya.
Bupati berharap “para mahasiswa, dapat menggunakan biaya pendidikan itu dengan hal-hal positif sesusai kebutuhan pendidikanya, bukan untuk dibelikan Narkoba atau keperluan yang tidak bermanfaat.” Harapnya.
Komitmen Bupati Padang Pariaman, Tidak boleh ada masyarakat Padang Pariaman yang tidak mengecap pendidikan, karena terbentur biaya pendidikan. “Baznas Padang Pariaman merupakan pelayan masyarakat dalam melayani keluhan warganya yang memiliki kependudukan di Kabupaten Padang Pariaman,” terangnya.
Ketua Baznas Padang Pariaman H. Syamsuardi Surma mengatakan, bantuan beasiswa yang diberikan kepada 424 mahasiswa tersebut, merupakan program “Padang Pariaman Cerdas”
Setiap mahasiswa berhak memperoleh Rp1 juta untuk bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa yang kuliah di dalam Provinsi Sumatera Barat.
Khusus untuk kuliah di luar sumatera barat diberi beasiswa Rp. 1.5 Juta, pertahunnya, Sebelum memberikan beasiswa, pihak Baznas terlebih dahulu meninjau layak atau tidak beasiswa diberikan kepada setiap mahasiswa tersebut.
Bahkan menurutnya, pengecekan data para mahasiswa calon penerima beasiswa juga dilakukan dari tingkat desa atau kelurahan bahkan hingga perguruan tinggi.
“Bantuan tersebut diberikan untuk menyejahterakan umat, oleh karena itu beasiswa tersebut harus tepat sasaran. Salah satu mahasiswa yang menerima saat ini sedang kuliah di Timur Tengah,” ujarnya.(edi)
Discussion about this post