Batam (leadernusantara.com) – Dalam Rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Walikota Batam, Muhammad Rudi mengatakan Pemerataan Pendidikan di Kota Batam selama ini sudah berjalan dengan baik, meskipun Kota Batam terdiri dari Pulau-Pulau namun akses Pendidikan sudah tersedia.
Dikatakan Muhamad Rudi pada saat telah selesai Upacara Hardiknas tingkat Kota Batam di Stadion Temenggung Abdul Jamal, Selasa (2/5) “Batam belum ada masalah krusial. Pulau-pulau yang punya masyarakat, yang butuh pendidikan, sudah tersedia semua,” kata Rudi,
Rudi Juga Menyebutkan, selain melengkapi dari sisi fasilitas, Pemerintah Kota Batam, juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan demi kemajuan peserta didik sebagai generasi penerus yang berakhlak mulia dan berkrakter agar dapat melanjutkan pembangunan daerah masa depan.
Rudi mencontohkan, adanya penambahan praktik berbahasa Inggris di sekolah-sekolah, khususnya tingkat SD dan SMP. Karena bahasa Inggris merupaka yang sudah ditetapkan sebagai bahasa internasional, maka penting untuk bekal anak-anak Batam berlaga di kancah internasional nanti, jelasnya.
Rudi membanyangkan peserta didik di Batam sebagai generasi penerus harus mampu dan cakap dalam segala bidang, nantinya mampu membawa daerah Batam lebih baik kelak. Sesuai mimpinya banyak, anak-anak Batam yang akan bekerja dengan posisi tinggi di luar Negeri bedasarkan kemampuannya, tuturnya.
“Kalau kurikulum tidak bisa diubah, jam Bahasa Inggris kurang tak bisa ditambah, kita hidupkan komunikasinya di sekolah. Agar anak-anak kita bisa ke luar,” ujarnya seperti di lansir Media Center Pemko Batam, Di samping itu Pemerintah Kota Batam juga mendukung dari segi beasiswa.
Berbagai program disiapkan, di antaranya beasiswa khusus bagi pelajar dari pulau penyangga (hinterland). Mereka disekolahkan di bidang-bidang tertentu seperti pelayaran, perikanan, dan sebagainya. Bentuk beasiswa lainnya diberikan kepada pelajar dengan kemampuan akademis terbaik.
Pemko Batam membiayai pendidikan 51 mahasiswa undangan, di lima perguruan tinggi favorit, yakni Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, dan Institut Pertanian Bogor.
“Kita biayai kuliahnya sampai selesai. Setelah selesai mereka harus mengabdi di Pemerintah Kota Batam. Kecuali jika kami tidak butuhkan, kami lepas,” kata Rudi.
Mahasiswa undangan, atau yang tidak melalui jalur tes ini harus lulus dalam waktu maksimal 4 tahun, kecuali untuk jurusan kedokteran. Pemko Batam akan meminta laporan terkait 51 mahasiswa ini ke pihak perguruan tinggi tiap semesternya. “Saat ini kita belum tentukan jurusannya. Suatu saat akan kita atur,” Pungkas Rudi. (Ifn)
Discussion about this post