Bandung (Leadernusantara.com) – PT Bio Farma peluncuran vaksin Covid-19 Indovac dinilai berkontribusi besar dalam diplomasi dan pemulihan kesehatan secara global, hal itu diasampaikan Menlu Retno Marsudi dalam pemaparannya pada 11 Januari 2022 lalu, di kementrian Luar Negeri Jakarta.
Ditegaskan Retno Marsudi bahwa capaian diplomasi Indonesia tahun 2022, prioritas diplomasi tahun 2023 pada Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) 2023 di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), di Jakarta, Rabu (11/1/2022).
Retno menerangkan, Oktober lalu, Presiden RI Joko Widodo telah meluncurkan IndoVac, vaksin Covid-19 produksi dalam negeri, hasil kolaborasi Bio Farma dengan Baylor Collage of Madicine Amerika Serikat. Capaian itu diperkuat dengan terpilihnya Indonesia sebagai negara penerima teknologi MRNA dari WHO.
Untuk memperkuat ketahanan kesehatan nasional, kata Retno, diplomasi bekerja untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat riset dan produksi vaksin di kawasan Negara Berkembang, dalam rinciannya selama pandemi, diplomasi kesehatan dijalankan untuk mendukung pemulihan kesehatan nasional secara global, jelasnya.
Dengan 516.851.745 dosis vaksin telah diperoleh indonesia. “Sebanyak 137 juta dosis diperoleh melalui kerjasama bilateral dan multirateral,” kata Retno.
Kemudian 412.060.162 telah disuntikan kepada masyarakat Indonesia. Indonesia terus memperjuangkan akses vaksin bagi semua negara, salah satunya dari Gavi Covax,” sambungnya.
Hingga Desember 2022, penyaluran dosis vaksin di 146 negara mencapai 188 miliar dosis. Dari jumlah tersebut, 103 juta dosis di antaranya masuk ke Indonesia.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, vaksin IndoVac untuk vaksinasi primer (dosis 1 & 2) untuk usia dewasa (18+) telah mendapatkan use emergency authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada 28 September 2022.
Saat ini, Bio Farma memulai produksi komersial drug substance (DS) dan drug product (DP). Selain itu, Holding BUMN Farmasi ini sedang mendaftarkan emergency use listing (EUL) ke Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk dapat diekspor ke berbagai negara khususnya lower middle incomes countries.
Honesti Basyir menegaskan bahwa portofolio IndoVac semakin luas demi menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam mendapatkan vaksin baik primer dewasa, booster dewasa, usia 12-17 tahun dan Vaksinasi untuk anak-anak usia di bawah 12 tahun.
“Dari uji klinis hasil kerja sama para ilmuwan Bio Farma yang bekerja dengan peneliti dari berbagai universitas di Indonesia, terlihat data ilmiah IndoVac memiliki keamanan yang baik, memiliki efektivitas yang lebih bagus dari vaksin pembanding dengan efikasi di atas 80%, serta halal.
Bahkan yang paling penting, seperti yang telah disampaikan Bapak Presiden Jokowi saat peluncuran IndoVac, ini adalah produksi dalam negeri karya putra-putri terbaik bangsa, khususnya kaum muda. “kalau diperlukan, kami siap melakukan uji klinis vaksinasi untuk anak usia 11 tahun ke bawah,” tuturnya.
IndoVac merupakan vaksin Covid-19 berbasis teknologi subunit rekombinan protein yang digunakan sebagai imunisasi aktif terhadap COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. IndoVac juga telah memperoleh fatwa halal dari MUI dan sertifikat halal dari BPJPH, Kementerian Agama dan merupakan produk dalam negeri hasil karya anak bangsa dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai sekitar 90%. Sumber Release Biofarma. (Jeff)















Hari ini : 1410
Total Kunjungan : 2830495
Who's Online : 129
Discussion about this post