Batam Kepri (leadernusantara.com) – Gubernur Kepri H Nurdin Basirun respek dengarkan pemaparan aplikasi untuk membangun Smart Island di Kepri. Jika smart Island ini bisa direalisasikan dijamin akan menarik banyak investor yang masuk dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
Nurdin bahkan terlihat mencatat beberapa point saat satu dari lima pembicara yang dihadirkan dalam acara Internasional Conference on Apllied Engineering 2018 tersebut. Acara seminar tersebut diprakarsai oleh Politeknik Batam, Rabu (3/10) di Hotel Grand I, Batam.
Nurdin hadir didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kepri Muhammad Dali, Kepala Biro Humas Protokol & Penghubung Kepri Nilwan. Turut hadir Direktur Politeknik Batam Priyono Eko Sunyoto,
Para narasumber Prof.Gwo-Jia Jong ( Nasional Kaohsiung University of Science and Technologi, Taiwan), Dr Akemi Chatfield ( University of Wollongong Australia), Prof. Huang – jen Chiu ( National Taiwan University of science and Technologi Taiwan), Dr. Wahyu Caesarendra ( Nanyang Technological University).
Seminar itu juga menghadirkan para pakar teknik dan tekhnologi, membahas secara rinci berbagai keperluan dalam membangun sebuah Smart Island. Pembicara dihadirkan dari UTM Malaysia, NTU Singapura, dan Jerman.
Dalam hal tersebut Nurdin menyambut baik, adanya pembahasan untuk rencana pembuatan Smart Island di Kepri. dikatakannya, tanpa tekhnologi serta aplikasi, daerah akan tertinggal. Apalagi bagi daerah-daerah yang terdiri dari banyak pulau-pulau. Komunikasi dan koordinasinya membutuhkan tekhnologi dan aplikasi.
“Batam dan Kepri sebagai garda terdepan yang berbatasan langsung dengan Negara luar perlu sekali tekhnologi dan berbagai aplikasi, untuk kemudahan komunikasi dan koordinasi.”
Maka saya berharap para peserta seminar ini, bisa mengikuti materi sebaik mungkin, agar bisa diaplikasikan nantinya Kepri. Terutama untuk menciptakan pulau cerdas di Kepri,” ujar Nurdin.
Prof. Dr. Ing. Eko Supriyanto, pembicara dari Universiti Teknologi Malaysia memaparkan Smart Island adalah satu sistem yang berbasis teknologi informasi komunikasi, nanti dapat dipasang di pulau-pulau untuk digunakan mengatur seluruh kondisi keperluan di pulau .
Misalnya sistem pengendalian Energi, Air, lingkungan, data kependudukan dan berbagai data lainnya, seperti data di dibidang bisnis, pariwisata dapat terhimpun dalam satu pusat data terintegrasi.
Smart Island dibuat atas tujuan dan kebutuhan terhadap pulau tersebut . Jika pulau kosong, maka smart island bertujuan untuk mengamankan pulau tersebut dari kegiatan yang terlarang atau kegiatan yang membahayakan lainnya. Sehingga pulau tersebut terkontrol.
Kalau pulau tersebut ada aktivitasnya, maka tujuan smart island yang dibangun adalah untuk mengatur energi listrik, mengatur transportasi, dan lainnya sehingga seluruh aktivitas dapat terkontrol.
“Perlu ada kesungguhan dari pemerintah untuk mewujudkan smart island ini. Salah satu untuk mewujudkannya dalam waktu singkat, pemerintah harus menciptakan SDM untuk membangun smart island, berikan beasiawa S1, S2, S3, yang nantinya mereka inilah ditugaskan membangun smart island. Tidak perlu cari orang luar Negeri, karena kita punya orang-orangnya,” jelasnya.
Ditambahkannya, smart island pada dasarnya sebuah pulau seluruh aktifitasnya tercatat dan terintegrasi secara menyeluruh dengan memakai teknologi dan aplikasi sehingga data dan aktivitas tercatat secara akurat.
Data-data akurat inilah nantinya yang bisa diberikan kepada investor sehingga para investor bisa nyaman dan punya kepastian dalam menanamkan modalnya. Seluruh data akan berubah dalam hitungan detik sesuai keadaan yang terjadi. Sumber humas (red)
Discussion about this post