Pariaman (Leadernusantara.com) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Padang Pariaman melaksanakan Rapat Evaluasi Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024, di Gedung Serbaguna RM Sambalado, Kurai Taji, pada Minggu (02/2/2025).
Kegiatan tersebut resmi dibuka Ketua Bawaslu Kabupaten Padang Pariaman H Azwar Mardin SE, dihadiri Kepala Jabatan intitusi dan berbagai pihak lainnya yang terkait. menurut Azwar Mardin, peningkatan kualitas pengawasan pemilihan kepala daerah (Pilkada) dapat lebih baik kedepanya.
“Pengawasan untuk pilkada ke depan harus lebih baik. Kami berharap sosialisasi kepada masyarakat juga lebih maksimal. Kami sangat mengapresiasi peran insan pers yang telah membantu jalannya pemilihan umum (pemilu) di Padang Pariaman,” ujarnya.
Azwar juga menyampaikan, pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam setiap tahapan pemilu, maka kerja sama antara semua pihak sangat dibutuhkan, upaya untuk mewujudkan demokrasi sportipitas dari semua kalangan masyarakat Indonesia semakin matang dan membudaya.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, Muhammad Khadafi menyoroti tantangan besar dalam penyelenggaraan pemilu serentak yang mencakup pemilihan presiden dan legislatif secara bersamaan di 38 provinsi, serta 416 Kabupaten dan 98 Kota di Indonesia.
“Awalnya banyak pihak meragukan apakah pemilu serentak dapat terlaksana dalam satu hari, mengingat negara maju seperti Amerika Serikat pun tidak menerapkan sistem ini. Namun, Indonesia berhasil menyelenggarakannya, meskipun ada berbagai tantangan,” jelas Khadafi.
Diungkapkannya lagi, bahwa di Sumatera Barat lebih dari 17.000 Tempat Pemungutan Suara (TPS) harus melakukan pemungutan suara ulang, akibat berbagai dinamika yang terjadi. Ia juga mengapresiasi, jalannya pemilu yang berlangsung relatif aman tanpa ada gangguan stabilitas daerah.
“Tidak ada kaca yang pecah, tidak ada batang yang menetes, dan tidak ada asap mengepul di Sumatera Barat. Jika pun ada dinamika, lebih banyak terjadi di ruang digital seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube,” kata Khadafi.
Khadafi menegaskan, evaluasi ini menjadi momentum penting untuk memperbaiki sistem pemilu ke depan. fokus utama untuk pemutakhiran data pemilih yang lebih akurat, penyelesaian sengketa pemilu, melalui musyawarah, terbukti efektif dalam mengurangi jumlah gugatan dari Sumbar ke Mahkamah Konstitusi.
“Dengan adanya evaluasi ini, diharapkan pelaksanaan pilkada mendatang dapat berjalan lebih baik, transparan dan akuntabel demi menjaga kepercayaan publik terhadap demokrasi di Indonesia,” sebutnya.
Pada rapat evaluasi tersebut, Komisioner Bawaslu Provinsi Sumbar Muhammad Khadafi, perwakilan Kapolres dan Dandim, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Walinagari, tokoh masyarakat, serta rekan-rekan wartawan. (Laeder)
Discussion about this post