Bengkayang Kalbar (Leadernusantara.com) – Rutan Kelas II B Bengkayang kembangkan Program Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) upaya atasi Buta Huruf (PBH), sesuai amanat undang-undang, bagi warga binaan yang buata huruf, harus mendapatkan pembinaan dan pendidikan yang memadai.
Dengan Harapan berhasilnya program ini, akan membantu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sebagai wujud nyata pemerintah untuk merubah paradigma lama tentang Lembaga Pemasyarakatan, atau Rumah Tahanan Negara yang selama ini menjadi Momok dan menakutkan.
Narapidana merupakan seseorang warga negara yang pada dasarnya kemerdekaannya dirampas oleh negara, namun tidak seharusnya warga tersebut dibiarkan menjadi manusia yang tidak berguna nantinya, setelah kembali kepada masyarakat.
Sesuai dengan nama Lembaga Pemasyarakatan, yaitu sebuah lembaga yang menampung orang-orang yang telah inkrah dinyatakan dan terbukti secara syah dan meyakinkan bersalah sesuai aturan dan perundangan yang berlaku.
Namun bukan berarti seluruh hak mereka harus dieliminasikan, hak-hak pokok dan hak-hak asasi mereka wajib dihargai dan dihormati, selaku warga negara bangsa Indonesia, sesuai nama lembaga pemasyarakatan binaan yang harus mendapatkan pembinaan sesuai program PKBM.
Selama didalam masa pembinaan selalu ada kegiatan yang bisa bermanfaat bagi WBP, agar kelak saat diluar mereka mudah beradaptasi dengan mesyarakat, tujuan dari upaya membangun hubungan yang baik antara pegawai pemasyarakatan dengan semua warganya, agar selalu terjalin semangat yang Berkah.
Kepala Rutan Kelas IIB Bengkayang melalui Kepala Subsi Pelayanan Tahanan Nikolaus Rinti Lande menyampaikan, Program ini merupakan kelanjutan Program Sertifikasi Pendidikan Tinggi Theologi, 1 Tahun, sukses dilaksanakan pada tahun 2022 lalu, kata Nikolaus Rinti Lande, pada Sabtu 25/2/2023.
Tahun ini Rutan Bengkayang sudah mempersiapkan kesempatan bagi yang Putus sekolah dan malahan sekarang fokus dengan WBP bagi yang buta Huruf, Rutan Bengkayang berusaha semaksimal mungkin, untuk melakukan terobosan agar kesempatan WBP mengejar ketertinggalan mereka selama diluar.
Mungkin dengan mengikuti program disini mereka akan menjadi lebih bermanfaat, saat nanti setelah selesai menjalani masa pembinaan, agar mereka menjadi manusia yang berubah, bermanfaat bagi bangsa dan negara yang kita cintai, bukan kembali kepada pekerjaan yang melawan hukum lagi. (Mar)
Discussion about this post