
Tanjungpinang (leadernusantara.com) – panitia acra tingkatkan minat baca yang ditaja salatu Kasubag di Biro Kesra Provinsi Kepri, “larang wartawan liput acaranya” pada 27 July 2017, dibuka oleh Asbih Asisten 3 Pemprov Keri, di Ruangan Meeting Rum Gardenia 4 Hotel Aston Tanjungpinang.
Menurut Informasi media ini yang belum disebutkan namanya disini mengatakan, jadwal pembukaan acara itu, pukul 1 siang, namun sempat molor hampir 1 Jam, sehingga acara itu dibuka pukul 1.48, wib. dihadiri sekitar 20 orang.
Sebelum acara itu dibuka, wartawan media ini melapor ke pegawai yang merigisrasi para tamu undangannya, pada saat masuk kedalam Ruangan Meeting Rum Gardenia 4 Hotel Aston, sempat mengambil gambar sepanduk acara untuk diabadikan.

Namun salah seorang pegawai acara itu menghampiri wartawan media ini dan sekaligus menanyakan, bapak dari mana?. Wartawan media menjawab, saya dari media leadernusantara.com. tanpa basa basi pegawai itu mengatakan, bapak lapor dulu ke pimpinan saya, sambil menunjuk Jumadi.
Tanpa toleransi Jumadi mengatakan kepada wartawan media ini, ” bapak darimana”. Wartawan media ini menjawab, saya dari leadernusantara.com. Jumadi mengatakan “kalau tidak ada izin, jangan masuk” sebut Jumadi tampak angkuh.
Selang berapa lama usai pembukaan acara itu, wartawan media ini melakukan konfirmasi kepada Jumadi, terkait melarang wartawan masuk meliput pembukaan acara yang dilaksanakannya di Hotel Aston.

Wartawan ini menanyakan kenapa pak Jumadi tidak mengizinkan wartawan masuk meliput acara yang bapak laksanakan, dan berapa orang pesertanya, serta dari mana saja.
Jumadi mengatakan, “Pesertanya 30 orang, terdiri dari 7 kabuapten/kota di Provinsi Kepri. Terkait pelarangan Jumadi menyebutkan “kita harus koordinasi dulu, tak taunya bapak sudah masuk duluan, anak buah saya melapor”. Jawabnya seperti orang tak berdosa saja.
Disisi lain ditempat yang sama salah seorang oknum wartawan yang tidak disebutkan namanya disini, meminta Galery foto kepada Jumadi terhadap kegiatan yang dilaksanakan, terang saja ditolak oleh Jumadi, kemudian wartawan tersebut pergi meninggalkan acara tersebut.
Terlihat kurangnya koordinasi pegawai dibawah kepemimpinan Jumadi, terbukti ketika acara yang dilaksakannya, mengatakan bahawa wartawan media ini tidak melapor. pada hal wartawan sudah mengisi buku tamu yang disiapkan para pegawainya didepan.
Kilahnya tidak terbuka dengan wartawan seperti ada yang disembunyikan, pada dasar acara yang dilaksanakannya menggunakan dana APBD Provinsi Kepri, harus dipublikasikan untuk diketahui masyarakat luas.
Gubernur Kepri sudah seharusnya evaluasi terhadap salahseorang kasubag di Biro Kesra Provinsi Kepri, karena tidak ada transparansi dalam penggunaan keuangan daerah yang bersumber dari APBD.
Disatu sisi Jumadi mengatakan peserta acara yang dilaksanakannya 30 puluh orang, sedangkan hasil pantauan media ini, lerlihat peserta yang ada, hanya sekitar 20 orang, kalau digabungkan dengan para tamu Undangan diacara itu, mungkin ada 30 orang.
Maka dari itu patut diaudit oleh istansi yang terkait, dalam pennggunaan keuangan acara yang dilaksanakan Kasubag di Biro Kesra Pemerintah Provinsi Kepri, agar ada transparansi penggunaan keuangan daerah. (sdr)
Discussion about this post