Oleh: HAZRIANI, S. Pi
Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Natuna
Menjelang tahun baru banyak rencana yang telah dipersiapkan oleh berbagai kalangan. Hari terahir bulan Desember sudah menjadi tradisi perayaan dengan pesta bersama di lapangan terbuka atau kumpul- kumpul sahabat, kerabat bahkan keluarga menanti saat pergantian tahun. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan melibatkan orang banyak tidak akan pernah terlepas dari masalah sampah yang di timbulkan setelah kegiatan selesai.
Minim sampah dimaksudkan bagaimana sebuah perayaan tidak menghasilkan banyak sampah agar tidak menimbulkan masalah. Apakah kita bisa melepaskan diri dari sampah? Apa yang harus kita lakukan untuk mengurangi sampah?. Untuk menjawab itu semua maka kita perlu berbuat dan memperlakukan sampah dengan baik.
Kita sadar betul bahwa kita masih menghasilkan sampah, dan dengan kesadaran itu pula kita tanggung jawab sepenuhnya untuk dapat memperlakukan sampah dengan baik. Berfikir positif tentang sampah termasuk merubah pola fikir dari menganggap sampah itu barang yang tidak berguna berubah anggapan bahwa sampah itu memiliki potensi, menghasilkan sesuatu yang bernilai dan berharga. Dalam upaya mengurangi sampah, yang harus kita lakukan adalah merubah prilaku dan gaya hidup. Gaya hidup positif dan minim sampah salah satu contohnya adalah menolak pemakaian bahan sekali pakai dalam kehidupan sehari – hari. Prilaku positif lainnya dalam menghadiri sebuah perayaan di lapangan, bagaimana kita bisa hadir dengan tidak membawa sampah dan tidak menghasilkan sampah. Termasuk merencanakan perayaan itu tanpa sampah. Membawa sendiri dari rumah seperti makanan menggunakan wadah/tempat, botol minum, lap, sapu tangan sesuai kebutuhan yang telah kita rencanakan. Artinya rencana itu karena ada niat untuk meniadakan sampah dengan kata lain tidak ikut berkontribusi memperbanyak sampah.
Masalah gaya hidup kuncinya adalah pengendalian diri, butuh proses yaitu proses mengurangi sampah, menolak sampah dan berjuang untuk melepas diri dari berbagai kemasan atau pembungkus makanan sekali pakai Sebagian orang berpikir mengapa harus repot – repot membawa semuanya dari rumah?. Hal itu kita lakukan bila kita tidak mempunyai niat untuk jajan / membeli di tempat acara / tempat perayaan. Lalu bagaimana kalau kita mempunyai niat membeli atau belanja?, belanjalah tanpa sampah. Sebaiknya kita juga harus merencanakan wadahnya dari rumah dan tidak menggunakan bungkusan plastik sekali pakai yang akan menjadi sampah.
Tidak mustahil perayaan tahun baru minim sampah kalau kita praktekkan pada diri kita masing – masing untuk lingkungan yang lebih baik. Bukan masalah bisa atau tidak bisa tapi masalah niat dan kemauan. Punya niat untuk selalu berbuat baik, kemauan untuk melakukan dan mencoba. P
ini sudah saya jalani sepanjang tahun 2019 dalam pengelolaan sampah rumah tangga dengan cara meminimalisir sampah masuk dan keluar dari rumah.
(Tulisan diambil dari berbagai sumber dan Pengalaman Pribadi)
Discussion about this post