Batam, Leadernusantara.com- Majlis Pemuda Pancasila Wilayah ( MPW) Kepri, Kamis, 2 Juli 2020,
melakukan aksi damai di depan Gedung DPRD kota Batam.
Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan RUU HIP untuk disahkan oleh DPR dan Pemerintah Pusat.
Disela aksi Wakil Ketua MPW Pemuda Pancasila Provinsi Kepri, Jaunda S., menegaskan bahwa Pancasila sudah pinal. Kami mengecam kalau ada pihak-pihak yang ingin merubah idiologi Pancasila.”Tegas Jaunda.
Lanjut Jaunda, dalam hal ini kami mencurigai akan bangkitnya idiologi komonisme ( PKI), dalam Negara Kesatuan Repoblik Indonesia NKRI yang kita cintai ini.
“Kami minta kepada Pemerintah Kota Batam, dan wakil rakyat ( DPRD) Kota Batam, untuk menyampaikan aspirasi kami kepada DPR-RI dan Pemerintah Pusat, untuk memastikan bahwa usulan RUU HIP telah dicabut.”Ujar Jaunda.
Dalam aksi damai tersebut, Pemuda Pancasila memperagakan
bagaimana kejamnya kelompok Partai Komunis Indonesia (PKI) membunuh 7 jendral pada aksi 30 September lalu.
Tidak lama berorasi Perwakilan Pemuda Pancasila (PP) MPW Wilayah Kepri diterima oleh Utusan Suramaha, S.H. dari Faraksi Hanura DPRD Kota Batam.
Pada pertemuan tersebut, Utusan Suramaha, sangat mendukung aksi penolakan RUU HIP tersebut oleh PP Provinsi Kepri.
Juga disampaikan Utusan Suramaha, “Aksi yang telah dilakukan oleh rekan-rekan Pemuda Pancasila, telah mengingatkan kita kembali kepada sejarah kelam bangsa ini, dengan kekejaman komonis terhadap Jenderal dan Para Ulama dikala itu, hal ini tidak boleh kita biarkan bangkit kembali.
“Pancasila sebagai ideologi bangsa ini tidak boleh diotak atik lagi, karena lima sila yang terkandung di tubuh pancasila sudah pinal,
tidak perlu lagi dirobah.”Tegas Utusan Suramaha.
Selaku perpabjangan lidah rakyat, Utusan Suramaha, berjanji akan membawa aspirasi pernyataan sikap MPW Pemuda Pancasila Wilayah Provinsi Kepri, yang menolak keras pengesahan RUU HIP tersebut kepada DPR-RI dan Pemerintah Pusat.
Setelah mendengar apa yang disampaikan wakil rakyat Kota Batam itu, Seluruh peserta aksi membubarkan diri secara tertib. (Taher)
Discussion about this post